
Teknologi jaringan nirkabel mengalami perkembangan pesat dari 5G ke 6G yang menjanjikan kecepatan dan kualitas koneksi yang jauh lebih baik. Saat ini, 5G mampu menawarkan kecepatan unduh hingga 10 Gbps dengan latensi sekitar 1 milidetik, sehingga memungkinkan pengalaman internet yang sangat cepat dan responsif untuk aplikasi seperti streaming video 4K, game online, dan kendaraan otonom Namun, 6G yang diperkirakan akan mulai digunakan sekitar tahun 2030 menawarkan kemampuan yang jauh lebih revolusioner.
Selain kecepatan dan latensi, 6G juga meningkatkan kapasitas koneksi perangkat secara signifikan. Sementara 5G mampu menghubungkan sekitar 1 juta perangkat per kilometer persegi, 6G diperkirakan dapat menghubungkan hingga 10 juta perangkat pada area yang sama. Ini akan membuka jalan bagi era Internet of Things (IoT) yang jauh lebih masif dan canggih, termasuk penggunaan teknologi augmented reality (AR), komunikasi holografik, realitas virtual (VR), dan kendaraan otonom yang lebih pintar
Perbedaan teknologi juga terlihat dari penggunaan spektrum frekuensi. 5G memanfaatkan rentang frekuensi mulai dari 600 MHz hingga 40 GHz, termasuk gelombang milimeter (mmWave) yang membuat jaringan cepat tapi dengan jangkauan terbatas. Sedangkan 6G akan menggunakan band frekuensi terahertz (THz) antara 95 GHz hingga 3 terahertz, memungkinkan transfer data super besar namun memerlukan infrastruktur jaringan yang lebih canggih dan padat.
Baca juga: 5G dan 6G Sulap Koneksi Jadi Super Cepat