Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan AI ekonomi kreatif untuk mempercepat pertumbuhan sektor kreatif nasional. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa kreativitas manusia tetap menjadi pusat, sementara kecerdasan buatan hadir sebagai kolaborator untuk memperkuat inovasi.
Baca Juga : Kemenko PM Rancang Program ‘Berdaya Berusaha’, Gandeng Ekosistem Kreatif Bandung
AI Ekonomi Kreatif sebagai Motor Pertumbuhan
Dalam ajang Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025 yang digelar KORIKA di Jakarta, Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut Indonesia memiliki modal besar dalam pemanfaatan AI dengan dukungan 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial.
Ia menegaskan, adopsi AI dapat mempercepat inovasi di subsektor desain, animasi, game, aplikasi, hingga pemasaran digital.
Pada 2024, kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap 26,5 juta tenaga kerja. Dengan dorongan AI, angka ini diproyeksikan meningkat lebih tinggi, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru ekonomi nasional.
Kreativitas Manusia Tetap Jadi Pusat
Meski AI membawa peluang besar, Riefky menekankan AI hanya berperan sebagai pendukung, bukan pengganti.
“Teknologi ini dapat mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, hingga membuka akses pasar global. Namun kreativitas manusia tetap menjadi pusat ekosistem kreatif. AI adalah kolaborator, bukan pengganti kreator,” tegasnya.
Tantangan Hak Cipta dan Literasi Digital
Selain peluang, pemanfaatan AI ekonomi kreatif juga menghadapi tantangan serius. Salah satunya adalah perlindungan hak cipta atas karya kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi yang sering digunakan sebagai data latih AI.
Menteri Riefky menilai mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil adil.
Kemenekraf kini menyiapkan strategi pengembangan AI yang mencakup:
- Riset dan inovasi teknologi
- Perlindungan kekayaan intelektual
- Peningkatan literasi digital
- Dukungan bagi startup AI lokal
AI dalam Program Stimulus Ekonomi Pemerintah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa AI sudah termasuk dalam salah satu dari 17 paket stimulus ekonomi pemerintah.
Salah satunya adalah program magang bagi lulusan perguruan tinggi yang diarahkan pada industri digital. Selain itu, pemerintah menyiapkan proyek perkotaan di Jakarta, termasuk dukungan bagi pekerja gig economy dan penyediaan co-working space di Tanah Abang serta Blok M.
Airlangga berharap perusahaan digital turut membuka kesempatan magang agar talenta muda bisa terjun langsung ke industri kreatif berbasis teknologi.
Masa Depan AI Ekonomi Kreatif Indonesia
Dengan dukungan regulasi, literasi digital, serta kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, AI ekonomi kreatif diyakini mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Kreativitas manusia tetap menjadi fondasi, sementara kecerdasan buatan mempercepat proses, memperluas pasar, dan membuka peluang baru bagi talenta kreatif Indonesia di kancah global.
Baca Juga : Pemanfaatan AI oleh Anak Muda Disorot Wamen Ekraf