beritateknologi.co.id–NVIDIA telah mengalami “cacat desain” dalam rangkaian chip kecerdasan buatan (AI) mendatang yang dapat menunda peluncurannya setidaknya tiga bulan.
NVIDIA telah mengalami “cacat desain” dalam rangkaian chip kecerdasan buatan (AI) mendatang yang . Cacat desain ini terdeteksi pada tahap akhir pengujian, yang memerlukan revisi dan pengujian ulang untuk memastikan bahwa chip tersebut dapat beroperasi dengan kinerja dan stabilitas yang optimal. Penundaan ini berdampak signifikan, mengingat permintaan yang tinggi untuk chip AI di berbagai sektor industri.
Pesanan besar chip Blackwell baru awalnya dijadwalkan untuk mulai dikirim tahun ini, tetapi sumber mengatakan kepada The Information bahwa chip tersebut sekarang tidak diharapkan hingga awal 2025.
NVIDIA mengumumkan chip seri Blackwell pada bulan Maret, menggembar-gemborkan peningkatan kinerja hingga 30 kali lipat dari yang dicapai oleh H100 kelas flagship mereka, yang berfungsi sebagai tulang punggung bagi beberapa sistem AI terbesar saat ini. Perusahaan saat itu juga mengatakan chip Blackwell dapat mengurangi “biaya dan konsumsi energi hingga 25x.” Namun menurut The Information, mengutip sumber yang terlibat dengan chip Blackwell, “masalah desain muncul di akhir proses produksi.”
baca juga: Panduan keamanan siber untuk melindungi keluarga
NVIDIA dan produsen chipnya
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), kini tengah melakukan uji produksi untuk mencari akar permasalahannya.
NVIDIA telah mengalami “cacat desain” dalam rangkaian chip kecerdasan buatan (AI) mendatang yang dapat menunda peluncurannya setidaknya tiga bulan. Dilansir dari Engadget (5/8), perusahaan tersebut telah mulai memberi tahu pelanggan tentang penundaan itu, termasuk Microsoft. Cacat desain ini terdeteksi pada tahap akhir pengujian, sehingga memerlukan revisi dan pengujian ulang untuk memastikan kinerja dan stabilitas chip. Penundaan ini berdampak signifikan, mengingat tingginya permintaan untuk chip AI di berbagai sektor industri. NVIDIA bekerja sama dengan para pelanggannya untuk mengelola dampak penundaan ini, memberikan dukungan dan pembaruan terkait perkembangan masalah tersebut. Penundaan ini juga mempengaruhi rantai pasokan dan rencana produksi, sehingga perusahaan harus menyesuaikan jadwal dan strategi bisnis untuk meminimalkan gangguan terhadap operasional pelanggan mereka.