Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Menuju Kiamat

Teknologi Antariksa : Menuju Era Eksplorasi Luar Angkasa

Sebuah studi baru memperlihatkan prediksi mengejutkan tentang Alam Semesta Kiamat.
Berdasarkan data energi gelap terbaru, para ilmuwan menilai kosmos tidak akan mengembang tanpa batas.
Sebaliknya, alam semesta diperkirakan akan berhenti mengembang dan perlahan mulai menyusut, hingga akhirnya runtuh total.

Baca Juga : Astronom Australia Temukan Black Hole Tertua di Alam Semesta

Studi ini dipublikasikan di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics.
Para peneliti menggunakan data terbaru dari proyek Dark Energy Survey dan Dark Energy Spectroscopic Instrument sebagai dasar hipotesis mereka.
Fisika Henry Tye dari Cornell University menjelaskan bahwa konstanta kosmologis yang baru dianalisis ternyata bernilai negatif.
Hal ini menjadi dasar prediksi Alam Semesta Kiamat melalui skenario “big crunch”.

Konstanta Kosmologis dan Alam Semesta Kiamat

Selama bertahun-tahun, ilmuwan meyakini alam semesta akan terus mengembang.
Keyakinan ini didorong oleh energi gelap, kekuatan misterius yang mendorong kosmos melebar.

Konstanta kosmologis, yang pertama kali diperkenalkan Einstein, dianggap bernilai positif.
Namun data terbaru menunjukkan kemungkinan konstanta ini negatif.
Artinya, ada gaya tarik yang akan membuat alam semesta menyusut di masa depan.

Jika teori ini benar, alam semesta saat ini telah menempuh hampir separuh perjalanannya menuju kiamat yang diprediksi.

Garis Waktu Menuju Big Crunch

Para ilmuwan mencoba memperkirakan kapan alam semesta mulai runtuh.
Model prediksi menunjukkan alam semesta akan mencapai ukuran terbesarnya sekitar 11 miliar tahun dari sekarang.

Setelah titik ini, gravitasi dan konstanta kosmologis negatif akan menarik seluruh kosmos kembali.
Alam semesta perlahan menyusut menuju satu titik tunggal, mirip kebalikan dari Big Bang.

Proses penyusutan ini berlangsung miliaran tahun.
Diperkirakan, pada usia sekitar 33 miliar tahun sejak awal terbentuk, alam semesta akan runtuh total dan kembali menjadi ketiadaan.

Hipotesis Big Crunch dan Teori Akhir Alam Semesta

Hipotesis big crunch adalah salah satu teori tentang akhir alam semesta.
Ada teori lain, seperti “big rip” atau robekan besar, dan “long freeze” atau pembekuan panjang.

Prediksi big crunch didukung oleh data terbaru tentang energi gelap dan materi gelap.
Kedua elemen ini masih misterius, tetapi diyakini memengaruhi evolusi kosmos secara signifikan.

Henry Tye menambahkan, “Pada 1960-an kita mengetahui alam semesta memiliki permulaan.
Menarik untuk mengetahui bahwa jika data ini akurat, alam semesta juga akan memiliki akhir.”

Baca Juga : Teknologi Antariksa : Menuju Era Eksplorasi Luar Angkasa

Related posts