Tonggak Sejarah Google Quantum
Google Quantum AI kembali mencetak prestasi besar di dunia komputasi.
Teknologi terbaru mereka berhasil menaklukkan superkomputer tercepat menggunakan chip Willow 105-Qubit.
Sebelumnya, pada 2019, Google mencapai Quantum Supremacy dengan Sycamore 53-qubit.
Dengan algoritma Quantum Echo, mereka membuktikan kemampuan simulasi kuantum lebih cepat dari superkomputer klasik.
Willow 105-Qubit merupakan prosesor kuantum generasi terbaru yang memungkinkan eksperimen lebih kompleks.
Peningkatan jumlah qubit membuat chip lebih stabil dan mampu mengurangi error saat komputasi.
Google menekankan bahwa teknologi ini bukan sekadar “showcase” tetapi memiliki aplikasi nyata.
Roadmap jangka panjang mereka fokus pada komputer kuantum dengan error correction.
Tujuannya, chip ini bisa menyelesaikan masalah komputasi yang terlalu sulit bagi komputer tradisional.
Keberhasilan ini menandai langkah besar menuju era komputasi kuantum praktis.
Baca Juga: Browser AI canggih
Apa Itu Algoritma Quantum Echo
Quantum Echo adalah metode di mana sistem kuantum diekspos dengan sinyal, lalu diganggu sedikit.
Setelah itu evolusi dijalankan mundur untuk mendeteksi “gema” dari gangguan tersebut.
Teknik ini memungkinkan peneliti mempelajari bagaimana gangguan menyebar antar qubit.
Gelombang kuantum memperkuat sinyal gema sehingga pengukuran menjadi sangat sensitif.
Keunggulannya, hasil Echo dapat diverifikasi oleh komputer kuantum lain.
Ini berarti klaim kecepatan komputasi bisa direproduksi secara ilmiah.
Algoritma ini mendukung penelitian fisika kuantum, simulasi molekul, dan riset material.
Sensitivitas tinggi memungkinkan pengukuran jarak antar atom dengan presisi lebih baik.
Metode ini menyerupai teknik NMR namun dijalankan di prosesor kuantum modern.
Google menyebutnya sebagai proof-of-principle untuk aplikasi nyata di masa depan.
Kecepatan dan Keunggulan Echo
Algoritma Echo di Willow 105-Qubit berjalan 13.000 kali lebih cepat dibanding superkomputer terbaik.
Meski bukan alat penghancur kriptografi, fokusnya pada simulasi fisik dan kimia.
Kecepatan tinggi bergantung pada kualitas qubit dan stabilitas chip (coherence & fidelitas gate).
Hasil simulasi bisa mempercepat riset obat, material baru, hingga studi iklim.
Willow menandai lompatan signifikan dari Sycamore sebelumnya, baik dari jumlah qubit maupun kemampuan Echo.
Perbandingan: Willow memproses dalam hitungan detik, superkomputer butuh hari.
Teknologi ini membuka pintu bagi efisiensi riset dan eksperimen sains.
Simulasi kompleks yang sebelumnya mustahil kini bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Google memanfaatkan algoritma Echo untuk memvalidasi hasil kuantum secara ilmiah.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi industri komputasi kuantum global.
Masa Depan Komputasi Quantum
Meskipun luar biasa, teknologi ini masih jauh dari penggunaan sehari-hari publik.
Infrastruktur, biaya, dan kestabilan qubit menjadi tantangan utama.
Namun, algoritma Echo memberi harapan bahwa beberapa tahun ke depan, komputasi kuantum akan lebih umum.
Riset berat di sains, bisnis, dan teknologi bisa selesai lebih cepat dan akurat.
Google menunjukkan bahwa era di mana “quantum” menjadi bagian penting hidup kita mulai terlihat nyata.
Algoritma Echo dan chip Willow menegaskan bahwa revolusi komputasi kuantum kini tidak lagi sekadar teori.
Baca juga: Microsoft simpan banyak GPU AI