Apa Itu Fenomena Halving Day Bitcoin?

Apa Itu Fenomena Halving Day Bitcoin?
Apa Itu Fenomena Halving Day Bitcoin?

BERITA TEKNOLOGI – Apakah Fenomena Halving Day bisa mempengaruhi harga emiten kripto pada Bitcoin?. Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa fenomena Halving Day bisa mempengaruhi harga Bitcoin.

Sebelum melakukan investasi di dunia kripto, Maka anda wajib tahu terlebih dahulu tentang apa itu Halving Day Bitcoin. Yuk simak penjelasan di bawah ini tentang apa itu Fenomena Halving Day Bitcoin.

Read More

Fenomena Halving Day Bitcoin adalah peristiwa imbalan untuk penambang dalam satu blok Bitcoin dan akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi empat tahun sekali. Hingga mencapai batas maksimum 21 juta. Yang artinya setiap penambang Bitcoin akan mendapat imbalan ketika berhasil menambang atau menambah blok baru ke dalam jaringan blockchain.

Imbalan tersebut juga akan di dapatkan ketika buruh tambang berhasil memverifikasi transaksi yang pengguna lakukan. Tetapi, Imbalan ini tidak bersifat permanen. Imbalan akan di potong ketika sudah mencapai 210.000 blok penambangan bitcoin.

Baca juga: Ingin Melakukan Transaksi dengan Mudah?Paypal Aja

Cara bekerja

  • Para penambang akan mengeluarkan banyak energi komputasi untuk melakukan verifikasi transaksi saat menambang.
  • Transaksi tersebut bergabungkan secara digital menjadi sebuah blok.
  • Kemudian setiap blok bersatu dalam sebuah rantai yang dikenal sebagai blockchain.
  • Penambang dalam blockchain berperan sebagai auditor digital.
  • Mereka bertugas sebagai pelacak dan mengecek keabsahan disetiap transaksi terhadap aset kripto ini.

Dengan begitu, mereka akan menerima imbalan berupa Bitcoin dalam jumlah yang sudah ditentukan.

Pentingnya Bitcoin Halving

Dalam praktiknya, Bitcoin Halving dianggap penting karena dapat meningkatkan harga Bitcoin ketika jumlah koin yang dikeluarkan menurun. Jumlah koin akan terpotong setiap empat tahun sekali.

Jadi, Nilai koin akan mengalami peningkatan. Penyebabnya ada pada penurunan pasokan atau ‘kekurangan’ yang akhirnya meningkatkan permintaan koin.

Menurut Oscar, Saat ini ada sekitar 91 persen Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia dengan total 19 juta keping. Dengan kata lain, saat ini hanya tersisa 2 juta Bitcoin yang dapat ditambang dari total persediaan 21 juta.

Baca juga: Apa Kelebihan Layar AMOLED?

Dampak bagi penambang

Para penambang akan membuat imbalan yang mereka dapat dalam proses menambang akan berkurang. Penyebabnya bagi para penambang kecil atau yang tidak mempunyai alat canggih untuk mining Bitcoin harus bisa bertahan di dalam ekosistem ini. Mereka harus bersaing dengan penambang yang jauh lebih besar. Seperti dengan kartu grafis mining bitcoin yang lebih kuat, Sistem komputer mining Bitcoin yang lebih baik, atau anggarannya lebih untuk jasa cloud mining.

Harga kripto jug mempengaruhi pada efisiensi penambangan. Jika harga kripto naik, Maka jumlah penambang akan berkurang. Ini yang menyebabkan terjadinya masalah termasuk masalah keamanan di blockchain. Semacam, terjadinya serangan ke jaringan karena 51 persen lebih banyak. Itu terjadi saat buruh sedang menjauh dari jaringan.

Periode halving day

Balasan atas konfirmasi blok dalam Bitcoin mencapai 50 Bitcoin, Terjadi pada 2008 saat sedang rilis. Awal terjadinya Halving day pada 2012 yang menyebabkan blok bitcoin jadi 25 Bitcoin, Lalu pada tahun 2016 sebesar 12,5 Bitcoin, dan pada bulan Mei 2020 mencapai 6,25 Bitcoin. Jadi, pada tahun 2022 tidak akan ada Bitcoin Halving Day karena Halving Day sudah terjadi pada tahun 2020. Dan akan terjadi lagi pada tahun 2024. Menurut Bitcoin.com, nantinya penambang akan bisa sampai 3,125 Bitcoin per blok. Setelah itu, halving terjadi kembali pada 2028.

Dengan sistem yang berlaku, Akan banyak pihak yang mempertanyakan tentang nasib Bitcoin untuk kedepannya. Apakah berakhir? Jawabannya tentu tidak, Karena dengan perdagangan dan berbagai transaksi aset digital menjadikan Halving day Bitcoin sebagai alasan utama mengapa Bitcoin berada pada tingkat seperti sekarang ini.

Related posts