beritateknologi : Benarkah Facebook Menguping Percakapan Anda? – Pernahkah Anda merasa aneh melihat iklan yang tiba-tiba muncul setelah Anda membicarakan sesuatu? Kecurigaan bahwa ponsel kita mendengarkan percakapan pribadi tampaknya semakin terbukti. Salah satu mitra periklanan Facebook telah mengonfirmasi penggunaan teknologi yang disebut “Active Listening”.
Menurut laporan dari 404 Media, “Active Listening” adalah perangkat lunak yang menggunakan kecerdasan buatan untuk “menangkap data niat secara real-time dengan mendengarkan percakapan pengguna.” Dokumen yang bocor mengungkapkan pitch deck dari Cox Media Group (CMG), yang disebut-sebut sebagai salah satu mitra pemasaran Facebook.
Baca juga : Waspada! 7 Hal Membahayakan untuk Ponsel Anda di Hotel
Bagaimana Teknologi ‘Active Listening’ Digunakan?
Pitch deck tersebut menjelaskan bahwa “pengiklan dapat menggabungkan data suara ini dengan data perilaku untuk menargetkan konsumen.” Selain Facebook, raksasa teknologi lain seperti Google dan Amazon juga diduga mengadopsi teknologi serupa dan menjadi klien layanan Active Listening dari CMG. Namun, setelah dihubungi oleh 404 Media, Google segera menghapus CMG dari daftar “Partners Program”-nya.
Meta perusahaan induk Facebook, dengan tegas membantah menggunakan teknologi ‘Active Listening.’ Seorang juru bicara Meta mengatakan, “Meta tidak menggunakan mikrofon ponsel Anda untuk iklan, dan kami telah menyatakan ini kepada publik selama bertahun-tahun.” Meta juga telah meminta CMG untuk mengklarifikasi bahwa program mereka tidak didasarkan pada data.
Amazon juga membantah keterlibatan mereka dengan CMG, menyatakan bahwa mereka tidak pernah bekerja sama untuk iklan dan tidak berencana melakukannya di masa depan.
Masa Lalu Kontroversial CMG dengan Teknologi Penargetan Suara
Ini bukan kali pertama 404 Media mengungkap praktik mencurigakan CMG. Pada Desember tahun lalu, media ini melaporkan bahwa CMG membanggakan teknologi “Active Listening” yang kontroversial di podcast mereka. Dalam sebuah blog pada November lalu, CMG bahkan menyebutkan, “Ponsel dan perangkat apa pun boleh mendengarkan Anda. Saat aplikasi baru diunduh atau diperbarui, persetujuan terhadap syarat dan ketentuan sering kali mencakup fitur Mendengarkan Aktif.”
CMG juga mengklaim bahwa teknologi ini memungkinkan mereka mengidentifikasi pengguna yang “siap membeli” dan menyusun daftar iklan bertarget berdasarkan minat pengguna.
Apakah praktik ini legal? Pertanyaan ini mungkin menggelitik banyak orang, terutama di tengah semakin gencarnya kritik terhadap pengumpulan data tanpa izin. Teknologi yang dianggap “menyeramkan” ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang privasi pengguna di era digital.