BERITA TEKNOLOGI – Sniffing merupakan merupakan proses pengendusan paket data pada sistem jaringan komputer. Seperti dapat memonitor dan menangkap semua lalu lintas jaringan yang lewat tanpa peduli kepada siapa paket itu di kirimkan.
Dalam melancarkan aksi tersebut biasanya dibantu dengan menggunakan email atau situs web yang dipalsukan agar terlihat asli. Karena untuk membuat korban tidak curiga agar memberikan kredensial login atau informasi sensitif mereka.
Gmail Melakukan Pembaruan di Ponsel Lipat
Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat ancaman para siber semakin beragam dan lebih berbahaya lagi. Salah satunya seperti penipuan online melalui file APK (Android Package) yang di dalamnya dimodifikasi dengan malware. Lalu disebar oleh pelaku melalui pesan Whatsapp untuk mencuri data dan uang korban.
Divisi Humas Polri mengatakan bahwa kerugian kasus Sniffing yang berkedok APK mencapai 12 miliar dengan korban sebanyak 483 orang. Dalam dunia Cybersecurity, Sniffing dan Phishing memang sering dimanfaatkan penyusup dalam melancarkan aksi mereka.
Aplikasi Peduli Lindungi Jadi Satu Sehat Mobile Oleh Kominfo
Kasus Sniffing ramai terjadi belakangan ini yang membuat para pelaku menggunakan modus penipuan APK yang bervariasi. Seperti undangan pernikahan, pengecekan resi pengiriman paket, informasi perbankan, dan lain-lain.
Kita juga harus berhati-hati ketika ingin mengakses jaringan internet publik. Dengan tidak boleh asal mengunduh file atau aplikasi dari orang yang tidak dikenal. Atau dari sumber yang tidak terpercaya”, ungkap Andri.
SPBU Shell Kini Menyediakan Paylater Untuk Pembayarannya
APK pada sistem operasi Android Google atau IPA pada sistem operasi iOS Apple merupakan software yang digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi di setiap sistem operasi itu.
Perangkat lunak aplikasi APK atau IPA dapat dimodifikasi oleh pelaku dengan memasukkan virus atau malware yang dapat membuka perangkat. Malware menyusup bisa secara ilegal dengan mengambil data yang tersimpan dalam perangkat. Atau bisa jadi pada penyalah gunakan data yang kita masukkan seperti username, password, nomor PIN, kode OTP, atau informasi pribadi lainnya.
Berikut beberapa cara yang dalam melindungi perangkat antara lain:
- Menggunakan jaringan yang aman ketika sedang beraktivitas di dunia digital.
- Aktifkan mode verifikasi dua langkah atau 2FA ketika menginstall aplikasi.
- Pasang antivirus dan update sistem operasi dan aplikasi secara teratur yang bertujuan melindungi perangkat dari malware.
- Hapus aplikasi yang tidak digunakan karena kode program sistem aplikasi yang jarang mendapatkan security update berakibat untuk dieksploitasi oleh peretas.
Masyarakat perlu paham dan waspada terhadap berbagai modus kejahatan online agar kejadian itu tidak terulang lagi. Seperti halnya mewaspadai kejahatan umum.