Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat membawa munculnya konsep baru dalam teknologi digital yakni AI Beings, entitas AI yang hidup dan berkembang secara mandiri di jaringan blockchain. Konsep ini secara khusus dikembangkan oleh CARV, platform infrastruktur Web3 yang berfokus pada sistem identitas digital dan data terverifikasi.
CARV mengumumkan roadmap terbaru yang menandai pergeseran dari penyediaan infrastruktur data menjadi penciptaan ekosistem agen AI yang otonom. Lewat pendekatan ini, AI tidak lagi hanya berperan sebagai alat bantu pasif, tetapi bisa memiliki identitas, mengambil keputusan sendiri, dan tumbuh seperti entitas digital yang hidup.
Hackathon sebagai Wadah Eksperimen AI On-chain
Sebagai bagian dari inisiatif ini, CARV menggandeng Fair3 untuk mengadakan Tech Fairness Hackathon. Acara ini mengajak para pengembang membangun aplikasi AI dengan memanfaatkan teknologi CARV seperti SVM Chain, D.A.T.A. Framework, dan sistem identitas Agent ID berbasis ERC-7231.
CARV mendorong perubahan paradigma, di mana AI bukan hanya alat untuk menjawab pertanyaan atau memproses data, melainkan bisa memiliki otonomi, menghasilkan pendapatan sendiri, bahkan berinteraksi dengan agen digital lain.
Pendekatan ini cukup kontras dengan kebijakan seperti GENIUS Act di Amerika Serikat, yang belum lama ini ditandatangani oleh Presiden Donald Trump. Undang-undang tersebut menjadikan AI sebagai isu strategis nasional dengan pendekatan terpusat dari negara. Sementara itu, CARV memilih jalur berbeda, mengembangkan ekosistem AI yang bersifat terbuka dan dipimpin oleh komunitas.
Ekspansi Ekosistem lewat 12 Kemitraan Strategis
Di kuartal kedua 2025, CARV juga mencatat pencapaian penting dengan mengumumkan lebih dari 12 kolaborasi baru di berbagai sektor, mulai dari AI, infrastruktur Web3, hingga aplikasi konsumen.
Beberapa kemitraan yang menonjol antara lain adalah kerja sama dengan Open Ledger, yang membuka peluang bagi pengguna untuk memperoleh imbalan dari kontribusi data mereka ke sistem pelatihan AI.
Di sisi integrasi teknologi, Unibase, SirenAI, dan XPIN memperkenalkan solusi verifikasi dan privasi untuk aplikasi AI terdesentralisasi, memungkinkan alur data yang aman dalam berbagai konteks, mulai dari protokol komunikasi hingga analisis kontekstual.
Selain itu, sektor konsumen juga ikut terlibat lewat kolaborasi dengan World 3, EureXa AI, dan OKZOO, yang mengeksplorasi penggunaan agen AI dalam dunia gim, rumah pintar, hingga interaksi dengan hewan peliharaan berbasis AI. Di bidang edukasi, platform Hooked yang didukung oleh Binance Labs mulai mengeksplorasi pemanfaatan CARV ID sebagai sarana untuk memverifikasi kredensial pembelajaran.
Kemitraan ini menunjukkan fleksibilitas sistem identitas dan infrastruktur CARV yang dapat diadaptasi ke berbagai kasus penggunaan, baik dalam sektor hiburan, pendidikan, maupun teknologi rumah pintar.
CARV percaya bahwa untuk mewujudkan AI yang benar-benar mandiri, dibutuhkan fondasi berupa identitas yang fleksibel, konteks terenkripsi, pengambilan keputusan secara real-time, dan sistem insentif yang terbuka. Hackathon serta kolaborasi ekosistem yang sedang berlangsung menjadi bagian penting dari proses menuju tujuan tersebut.
Alih-alih membangun dominasi, CARV menempatkan diri sebagai penyedia infrastruktur dasar untuk siapa pun yang ingin mengembangkan dan menjalankan agen AI secara terbuka. Pendekatannya bersifat inklusif, memberi ruang bagi AI untuk tidak hanya digunakan, tapi juga hidup dan berkembang dalam ekosistem digital yang terverifikasi.
Baca juga: Kerangka Kerja DATA CARV Menjadi Open Source – Memberdayakan Agen AI dengan Kesadaran Diri Ekonomi