ChatGPT Terancam Diblokir, Komdigi Bertindak

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan ancaman pemblokiran terhadap 25 Penyelenggara Sistem Elektronik yang belum memenuhi persyaratan pendaftaran sesuai peraturan pemerintah. Salah satu platform yang masuk dalam daftar tersebut adalah ChatGPT, layanan kecerdasan buatan populer yang telah digunakan luas oleh masyarakat Indonesia.

Pemerintah sebelumnya telah mengirimkan teguran resmi sebagai bagian dari kepatuhan aturan pendaftaran PSE yang diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020. Langkah ini memicu perbincangan publik karena ChatGPT telah menjadi alat penting dalam produktivitas digital untuk berbagai sektor dan profesi.

Read More

Chairman CISSReC Pratama Persadha menilai kemungkinan pemblokiran lebih Menegaskan regulasi daripada benar-benar menghentikan layanan ChatGPT sepenuhnya. Menurutnya, teguran administratif seperti ini sering terjadi dan biasanya berakhir dengan pendaftaran platform dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Ia menjelaskan bahwa ChatGPT telah digunakan oleh penghisap, pekerja profesional, hingga lembaga pemerintah sebagai alat penelitian dan pekerjaan digital. Pratama menegaskan pemblokiran total justru berpotensi memunculkan tambahan bagi masyarakat pengguna teknologi kecerdasan buatan tersebut.

Jika berakhir akses resmi, masyarakat kemungkinan terjadi ke aplikasi serupa atau layanan tidak resmi yang membahayakan keamanan data. Ia menambahkan penggunaan VPN tanpa yang cukup dapat membuka Ketentuan bagi ancaman keamanan siber di tingkat pengguna umum.

Menurutnya, penguat layanan ChatGPT akan mengganggu produktivitas nasional terutama di sektor pendidikan baru, industri kreatif, dan penelitian teknologi. Pratama menilai pemerintah dan penyedia layanan kemungkinan akan mencapai karena nilai ekonomi dan jumlah pengguna sangat signifikan.

Ia menyebut pemblokiran total hampir tidak mungkin terjadi karena tidak menguntungkan bagi pemerintah, penyedia layanan, maupun masyarakat digital. Dan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi kecerdasan buatan.

Baca Juga : Perplexity Rilis Browser AI Comet

Related posts