Platform pelacak kebocoran data CSIRTradar resmi diluncurkan pada Kamis (9/10/2025). Platform lokal buatan PT Prosperita Sistem Indonesia ini membantu pengguna menemukan kebocoran data sebelum dimanfaatkan peretas. Menurut Yudhi Kukuh, Founder CSIRTradar, teknologi ini dapat mendeteksi kebocoran seperti kredensial login, data pribadi, dan kekayaan intelektual. Data yang bocor itu bisa saja dijual di pasar gelap seperti dark web. CSIRTradar juga memberi peringatan dini saat informasi sensitif milik perusahaan, lembaga, atau individu terdeteksi bocor.
Inovasi untuk Keamanan Siber Nasional
Dalam acara peluncuran yang digelar secara daring, Yudhi Kukuh menegaskan bahwa CSIRTradar tidak hanya fokus pada pendeteksian ancaman, tetapi juga memberikan laporan komprehensif untuk mempercepat proses mitigasi. “Dengan gabungan dark web monitoring yang proaktif dan vulnerability alert yang akurat, kami memberi tim CSIRT kemampuan untuk melihat ancaman sebelum dieksploitasi,” ujar Yudhi. Ia menambahkan bahwa tujuan utama platform ini adalah membantu tim keamanan siber membuat keputusan cepat dan berdampak saat menghadapi potensi kebocoran data.
Baca Juga : Modus Hacker ‘Bjorka’ Kelabui Aparat
Ancaman Kebocoran Data yang Kian Meningkat
Peluncuran CSIRTradar berlangsung saat ancaman kebocoran data di Indonesia terus meningkat. Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang tahun 2024 ada 56,1 juta data dari 461 pihak yang bocor di dark web. Sektor pemerintahan menjadi yang paling terdampak dengan 58,34 persen kasus. Di bawahnya ada sektor lain sebesar 30,14 persen, sektor keuangan 3,58 persen, dan sektor teknologi informasi serta komunikasi 2,73 persen. Data ini menunjukkan perlunya sistem deteksi dini yang kuat untuk mencegah dampak kebocoran yang lebih besar.
Baca Juga : 5 Tips Jitu Main Game Online Aman dari Phishing dan Hacker
Cara Kerja CSIRTradar dalam Deteksi Dini
CSIRTradar memiliki dua kapabilitas utama: Dark Web Monitoring dan Vulnerability Alert. Fitur Dark Web Monitoring bekerja seperti radar yang memantau aktivitas di dark web dan mendeteksi potensi kebocoran data dari berbagai sumber, seperti infostealer log, kebocoran e-mail akibat phishing, kebocoran domain, hingga diskusi di forum rahasia daring. Sementara itu, Vulnerability Alert memberikan notifikasi dini ketika ditemukan celah keamanan baru dari basis data Common Vulnerabilities and Exposures (CVE) maupun Open Source Vulnerabilities (OSV).
Fitur dan Manfaat untuk Organisasi
CSIRTradar menggabungkan data dari CVE dan OSV. Informasi dikelompokkan berdasarkan vendor dan produk agar analisis risiko lebih mudah. Setiap laporan berisi nilai CVSS dan rekomendasi penanganan prioritas. Pengguna akan mendapat notifikasi secara real-time melalui e-mail. Laporan juga bisa diakses lewat konsol web yang menampilkan data secara terjadwal. Isinya mencakup username atau e-mail yang bocor, jenis malware, waktu, dan sumber kebocoran. Platform ini juga memberikan saran mitigasi yang bisa langsung diterapkan. Dengan fitur tersebut, CSIRTradar membantu organisasi menjaga keamanan data dan mencegah penyalahgunaan informasi.