
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat strategi mitigasi bencana dengan pendekatan kolaboratif dan teknologi. Salah satu langkah konkretnya adalah pengembangan Alat Peringatan Banjir (APB) hasil kerja sama dengan SMK Informatika Utama. Langkah ini dijelaskan oleh Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Depok, Raden Argha, sebagai bentuk sinergi lintas sektor antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam menghadapi risiko banjir yang masih menjadi tantangan kompleks di wilayah tersebut.
Baca Juga : Jalan Jembatan Serong Cipayung Depok Ditutup Sementara, Ini Rute Alternatifnya
Alat Peringatan Banjir (APB) merupakan perangkat inovatif berbasis sensor yang memberikan peringatan visual dan audio secara otomatis jika ketinggian muka air sudah mencapai batas rawan.
Sistem ini akan membunyikan sirine dan menyalakan lampu rotator sebagai tanda bahaya. Saat ini, APB telah dipasang di empat wilayah rawan banjir di Kota Depok, yaitu: Kelurahan Pasir Putih Duren Mekar Cipayung Ratujaya Ini Titik Rencana Jalurnya Pengembangan alat ini tidak hanya fokus pada fungsi teknis, tetapi juga mengusung nilai pendidikan, inklusi sosial, dan keterlibatan warga. Menurut Argha, APB menjadi salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat serta membangun partisipasi publik dalam menghadapi bencana.
Baca Juga : Flyover Margonda Depok Dibangun Mulai 2026, Ini Titik Rencana Jalurnya