Diastika Biotekindo dan Mirxes hadirkan teknologi deteksi dini kanker

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) menjalin kerja sama dengan Mirxes Pte. Ltd untuk menghadirkan teknologi microRNA & multi-omics sebagai solusi deteksi dini kanker di Indonesia. Inovasi ini diharapkan mampu mendeteksi kanker dengan akurasi lebih tinggi bahkan sebelum memasuki stadium awal, sekaligus mendukung upaya pemerintah menekan angka mortalitas akibat kanker yang masih tinggi di tanah air.

  • Selasa, 19 Agustus 2025 12:42 WIB
  •  waktu baca 3 menit
Diastika Biotekindo dan Mirxes hadirkan teknologi deteksi dini kanker
PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Mirxes Pte. Ltd dalam rangka menghadirkan teknologi berbasis blood-based microRNA & multi-omics test untuk mendeteksi dini kanker, di Jakarta, Selasa (19/08/2025). (CHEK)

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan distributor alat kesehatan dan diagnostik PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) melakukan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Mirxes Pte. Ltd.

MoU dalam rangka menghadirkan teknologi berbasis blood-based microRNA & multi-omics test, untuk mendeteksi dini kanker dengan prevalensi dan mortalitas tinggi di Indonesia, seperti kanker lambung, paru-paru, kolorektal, hati, payudara, ovarium, pankreas, dan prostat.

“Melihat kebutuhan kesehatan nasional, kami berkolaborasi dengan Mirxes untuk menghadirkan solusi diagnostik deteksi kanker dengan metode berbasis miRNA yang saat ini belum ada di Indonesia,” ujar Direktur Utama CHEK Yoshua sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Baca Juga : Berita Teknologi

Yoshua berharap inovasi ini menjadi pionir dalam skrining kanker berbasis metode microRNA & multi-omics test di Indonesia, yang selama ini menghadapi keterbatasan baik dari waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dan yang dapat diakses untuk seluruh masyarakat.

Dengan metode microRNA & multi-omics test, lanjutnya, risiko atau kemungkinan adanya kanker dapat terdeteksi bahkan sebelum memasuki stadium satu.

“Hal ini sangat krusial, mengingat sebagian besar pasien kanker stadium awal tidak menunjukkan gejala sama sekali. Akibat keterlambatan diagnosis, banyak pasien baru diketahui mengidap kanker pada stadium lanjut, ketika harapan hidup sudah sangat terbatas,” ujar Yoshua.

Ia meyakini inovasi ini akan mempercepat akses masyarakat Indonesia terhadap skrining kanker yang lebih akurat dan efisien, serta mendukung visi pemerintah dalam menurunkan angka mortalitas melalui deteksi dini kanker dengan mendapatkan penanganan medis sejak dini.

Ia memastikan akan terus memperkuat posisi perseroan sebagai penyedia terpercaya alat kesehatan diagnostik, yang berfokus pada inovasi produk dan perluasan distribusi ke lebih banyak wilayah di seluruh Indonesia.

Dari sisi bisnis, Ia meyakini seiring hadirnya inovasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 20 year on year (yoy) pada tahun mendatang.

“Kami berkomitmen memajukan akses ke solusi diagnostik yang cepat, akurat, dan menjangkau secara nasional, dan berkomitmen memberikan hasil berkelanjutan bagi semua pemegang saham dalam membangun kepercayaan jangka panjang dan membuka pintu bagi lebih banyak investor untuk bergabung dengan kami dalam mentransformasi industri alat kesehatan di Indonesia,” ujar Yoshua.

Baca Juga : Peneliti BRIN tegaskan klaim vaksin mRNA sebabkan kanker tak berdasar

Melansir laporan World Health Organization (WHO) 2022, Indonesia mencatatkan lebih dari 350.000 kasus baru kanker per tahun, dengan tingkat mortalitas mencapai 70 persen atau lebih tinggi dibanding rata-rata global (60 persen), yang mana hanya 15 persen pasien kanker lambung atau paru-paru yang berhasil terdiagnosis pada stadium awal.

Sementara itu, Mirxes Pte. Ltd merupakan anak usaha Mirxes Holdings Limited, yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong (HKEX) dan menjadi perusahaan 0bioteknologi pertama dari Asia Tenggara yang mencapai status unicorn.

Related posts