Beritateknologi-Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, kembali menggemparkan dunia teknologi dengan pernyataannya tentang masa depan komunikasi manusia. Dalam akun resmi platform X atau Twitter miliknya, Musk menyatakan bahwa perangkat komunikasi seperti ponsel akan digantikan oleh teknologi Neuralink, yaitu implan otak yang sedang dikembangkan oleh salah satu perusahaannya. “Di masa depan, tidak akan ada ponsel, yang ada hanya Neuralinks,” tulis Musk pada Rabu, 19 Juni 2024.
Neuralink adalah perusahaan neuroteknologi yang didirikan oleh Musk, dengan tujuan utama mengembangkan implan otak yang dapat membantu manusia dalam berbagai aspek, mulai dari pengobatan penyakit hingga meningkatkan kemampuan kognitif.
Baca Juga: Berikut Strategi Keamanan Data di Digital Era
Pada Januari 2024, Neuralink mengumumkan telah menyelesaikan operasi penanaman cip otak pertamanya pada manusia. Pasien pertama mereka, Noland Arbaugh, adalah seorang sukarelawan berusia 29 tahun yang tinggal di Amerika Serikat dan memiliki disabilitas.
Arbaugh dipilih karena Neuralink memang sengaja mencari individu yang telah kehilangan kemampuan anggota tubuhnya untuk dijadikan uji coba pertama. Setelah operasi yang berlangsung selama 100 hari, Arbaugh dilaporkan dapat menggerakkan kursor dan bermain catur online hanya dengan menggunakan pikirannya.
Dalam video yang beredar di platform X pada Maret lalu, Arbaugh terlihat sehat dan dapat bermain komputer tanpa bantuan fisik. “Saya bisa memindahkannya ke mana pun saya mau. Cukup tatap layar di suatu tempat, dan kursor akan bergerak ke tempat yang saya inginkan di layar. Itu sangat keren,” ungkap Arbaugh dalam video tersebut.
Visi Masa Depan
Elon Musk menggambarkan teknologi cip otak Neuralink sebagai langkah revolusioner yang akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
Ia membayangkan dunia di mana orang-orang dengan disabilitas dapat mengendalikan perangkat teknologi hanya dengan pikiran mereka, memberikan mereka kontrol yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari.
“Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat dari pengetik handal atau pelelang,” ujar Musk, menekankan potensi besar dari teknologi ini.
Meskipun visi Musk terdengar futuristik dan menjanjikan, banyak pihak yang meragukan keberhasilan dan dampak etis dari teknologi ini. Beberapa peneliti mengingatkan tentang potensi risiko kesehatan dan privasi yang mungkin timbul dari penggunaan implantasi otak.
Ada kekhawatiran bahwa data otak bisa disalahgunakan atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang, serta risiko medis yang belum sepenuhnya dipahami.
Kontroversi juga melingkupi praktik uji coba Neuralink pada hewan. Laporan dari tahun 2022 dan 2023 menuduh bahwa perusahaan tersebut telah menyebabkan efek merugikan pada monyet dan hewan lain yang digunakan dalam penelitian.
Dilaporkan bahwa sebanyak 12 monyet disuntik mati sebagai bagian dari uji coba. Tuduhan ini menimbulkan pertanyaan etis tentang metode penelitian yang digunakan oleh Neuralink.
Perusahaan ini sedang mencari peserta kedua yang ingin mendapatkan cip otak untuk mengendalikan komputer dan telepon hanya dengan pikiran mereka.
“Neuralink menerima lamaran untuk peserta kedua. Ini adalah implan otak sibernetik Telepathy kami yang memungkinkan Anda mengontrol ponsel dan komputer hanya dengan berpikir,” kata Musk di platform X miliknya.
Proyek ini bertujuan untuk terus mengembangkan teknologi yang dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital. Jika berhasil, Neuralink tidak hanya akan membantu individu dengan disabilitas, tetapi juga dapat merevolusi industri teknologi dan komunikasi global.