Google Bard AI
Google Bard AI

Google Bard AI – Chatbot Canggih Pesaing dari ChatGPT

Posted on

BERITA TEKNOLOGI – Google Bard AI dari Google kini sudah mulai berkompetisi disektor AI untuk bersaing dengan ChatGPT. Beberapa minggu ke depan akan tersedia Google Bard AI yang diluncurkan oleh perusahaan.

Perlu diketahui, program yang menyokong Bard, sebenarnya bukanlah barang baru, karena model perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Yaitu bernama Lamda atau Language Model for Dialogue Applications (model bahasa untuk aplikasi percakapan) sudah menjadi pondasinya sedari awal.

Google Bard AI

Namun sebelum diluncurkan untuk publik, Bard serta Lamda akan diuji coba terlebih dahulu untuk pihak tepercaya.

Dan beberapa waktu lalu memang sudah terdengar berita mengenai Google yang berupaya untuk mengalahkan kekuatan ChatGPT.

Nah, kemudian untuk uji coba itu sendiri merupakan bagian dari ‘kode merah’. Yakni rencana untuk merespon popularitas dari chatbot milik OpenAI tersebut. Yang salah satunya ialah Apprentice Bard dan platform pencarian yang menggunakan format tanya-jawab.

Baca juga: Malware Berbahaya 2023 Lenyapkan Uang di Rekening, Waspada!

Baca juga: Kirim Pesan WhatsApp Tanpa Harus Mengetik? Begini Caranya!

CEO Google, Sundar Pichai menjanjikan fitur baru perusahaan tersebut yang akan dapat menyaring informasi kompleks pada format yang mudah dicerna. Menurutnya, dengan hal itu pengguna bisa lebih memahami informasi dengan cepat.

“Dalam waktu dekat, kalian bisa melihat sendiri Search yang didukung oleh fitur kecerdasan buatan. Yang mampu menyaring informasi kompleks dan persepektif yang beragam ke format yang mudah dicerna. Ini membuat kalian bisa dengan cepat memahami gambaran besar dan belajar dari informasi yang tersedia diinternet. Baik untuk mencari persepektif tambahan, misalnya blog dari pemain piano dan gitar maupun memahami lebih dalam, seperti tahap belajar alat musik.” Ujarnya, dikutip dari blog Google.

Sebelum ini, manajemen dari Google pun sudah berdiskusi dengan para pegawainya tentang kemampuan berkompetisi dibidang AI. Bos AI perusahaan, yakni Jeff Dean menyebutkan bahwa pihaknya menghadapi risiko reputasi untuk peluncuran platform berbasis kecerdasan buatan ini.

Karena risiko tersebut , membuat perusahaan bergerak ‘lebih hati-hati’. Sepertinya hal ini juga nampak ketika peluncuran Bard. Yaitu ketika perusahaan memberitahukan teknologi mereka masih akan melalui uji coba yang intens.

“Kami menggabungkan respons eksternal dan hasil uji coba internal. Hal demikian untuk memastikan respons yang diberikan Bard berkualitas, aman, dan berdasarkan informasi dari dunia nyata.” Ujar Google.