Google tandatangani kesepakatan AI Eropa

Dalam sebuah kabar terbaru, Google disebut setuju tandatangani kesepakatan AI Eropa.
Google secara resmi akan menandatangani AI Code of Practice terbaru dari Uni Eropa (UE), sebuah kerangka kerja sukarela yang bertujuan mempermudah perusahaan untuk mematuhi aturan dalam EU AI Act. AI Act sendiri disahkan pada 2024 dan dikenal sebagai regulasi komprehensif pertama dari regulator utama dunia terkait kecerdasan buatan.

Implementasi Bertahap EU AI Act

Meski telah berlaku, sejumlah ketentuan dalam undang-undang ini baru akan diimplementasikan secara bertahap selama beberapa tahun ke depan, dengan aturan untuk General Purpose AI (GPAI) model mulai berlaku pada 2 Agustus 2025 dan kepatuhan penuh diwajibkan untuk seluruh model yang ada di pasar sebelum tanggal 2 Agustus 2027.

Read More

AI Code of Practice bersifat non-binding dan ditujukan sebagai langkah transisi.
Tujuannya agar industri mulai menyesuaikan operasional mereka dengan standar yang akan segera diwajibkan. Sementara itu, otoritas menyiapkan sistem penilaian dan penegakan hukum hingga setidaknya Agustus 2031.

Dalam pengumuman di blog resminya, Google mengapresiasi keterlibatannya. Mereka menganggap versi final kode ini lebih mendukung inovasi serta tujuan ekonomi Eropa dibandingkan versi awalnya.

Namun, Google tetap menyuarakan kekhawatiran bahwa aturan AI Act dan Code dapat memperlambat pengembangan maupun adopsi kecerdasan buatan di Eropa, sehingga bisa berdampak pada daya saing kawasan, seperti lapor Engadget (31/7).
Berbeda dengan Google, Meta memilih untuk tidak menandatangani Code of Practice. Joel Kaplan, Chief Global Affairs Officer Meta, menyebut kode ini sebagai “over-reach” dan menilai Eropa mengambil arah yang keliru dalam pengaturan AI. Sikap kontras antara dua raksasa teknologi ini mencerminkan perdebatan hangat di antara pelaku industri terkait masa depan regulasi AI global.

AI Act dari UE menjadi pionir di dunia dalam mengatur teknologi AI secara menyeluruh. Regulasi ini mencakup penetapan standar keamanan, transparansi, hak pengguna, dan pengawasan ketat pada sistem AI berisiko tinggi.

Sementara itu, Amerika Serikat baru memasuki tahap awal dalam menyusun kebijakan AI nasional. Karena itu, perhatian dunia kini tertuju pada implementasi AI Act di kawasan Eropa.

Baca Juga: AI Mode Google Search hadir di Inggris

Related posts