Homeschooling HSPG dan Pendidikan Digital: 7 Skill Kekinian yang Diajarkan ke Siswa

Di era digital saat ini, sistem pendidikan dituntut untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan masa depan. Homeschooling HSPG, sebagai pelopor pendidikan berbasis bakat dan minat sejak tahun 2008, telah menjawab tantangan ini dengan menyediakan program pembelajaran yang tidak hanya fleksibel secara waktu dan tempat, tetapi juga relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Salah satu program unggulan lembaga homeschooling yang memiliki 29 cabang di Indonesia ini adalah kelas vokasi atau keterampilan. Program ini memberikan ruang bagi siswa untuk belajar sesuai passion mereka, sekaligus membekali mereka dengan keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja digital masa kini. Mulai dari seni, bahasa, hingga teknologi digital, semua dirancang untuk menciptakan ekosistem belajar yang adaptif dan futuristik. Berikut adalah 7 skill digital kekinian yang diajarkan di Homeschooling HSPG dan mengapa keterampilan ini penting bagi generasi muda:

1. Coding

Belajar coding sejak dini tidak hanya membentuk pola pikir logis dan sistematis, tetapi juga membuka peluang karir yang luas. Di Homeschooling HSPG, siswa bisa mempelajari dasar-dasar pemrograman hingga membuat proyek digital mereka sendiri. Kelas ini cocok untuk siswa yang ingin menjadi developer, game designer, atau sekadar ingin memahami dunia digital dari balik layar.

Read More

2. Adaptasi Artificial Intelligence (AI)

AI adalah masa depan. Oleh karena itu, Homeschooling HSPG mengintegrasikan pemahaman dasar tentang kecerdasan buatan ke dalam kurikulum vokasi. Siswa dikenalkan pada konsep AI, penggunaannya di berbagai bidang, serta cara menggunakan tools berbasis AI untuk mendukung proses belajar maupun proyek pribadi.

BACA JUGA:Nezar dorong pemanfaatan teknologi untuk bangun pertahanan digital

3. Google Workspace

Menguasai alat produktivitas digital seperti Google Docs, Sheets, dan Slides sudah menjadi kebutuhan dasar. Di Homeschooling HSPG, siswa belajar tidak hanya menggunakan tools ini, tetapi juga mengoptimalkannya untuk kolaborasi, manajemen tugas, dan presentasi kreatif, kemampuan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja modern.

4. Fotografi dan Videografi

Konten visual menjadi ujung tombak komunikasi digital saat ini. Homeschooling HSPG memberikan pelatihan praktik kepada siswa yang ingin mendalami fotografi dan videografi. Mulai dari teknik dasar pencahayaan, komposisi, pengambilan gambar, hingga editing video, semua diajarkan secara aplikatif.

5. Content Creator

Menjadi content creator adalah impian banyak remaja masa kini. Di Homeschooling HSPG, siswa belajar merancang ide konten, menulis skrip, merekam video, hingga mengelola kanal YouTube dan media sosial mereka secara profesional. Kelas ini tidak hanya membangun kreativitas, tapi juga melatih komunikasi dan branding diri.

6. Desain Grafis

Dengan menguasai desain grafis, siswa bisa menuangkan gagasan visual dalam bentuk yang menarik. Homeschooling HSPG memberikan pelatihan penggunaan software desain populer seperti Canva. Skill ini sangat berguna baik untuk personal branding, bisnis digital, maupun proyek kreatif lainnya.

7. Podcasting

Podcast menjadi salah satu media yang terus berkembang. Di Homeschooling HSPG, siswa yang tertarik di bidang komunikasi bisa mencoba membuat dan menyebarkan podcast mereka sendiri. Mereka belajar dari dasar mulai dari penulisan naskah, teknik rekaman, hingga distribusi di platform audio digital.

enurut Mr. Brahmastya Artanto, S.T., M.M., CDMS, digital marketing specialist sekaligus pengajar Google Workspace, Fotografi, Videografi dan Digital Marketing di Homeschooling HSPG, pendekatan vokasi digital ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang kontekstual. “Kami tidak hanya mengajarkan teknis, tetapi juga membangun mindset digital yang siap pakai untuk kehidupan nyata. Anak-anak sekarang harus jadi kreator, bukan sekadar konsumen teknologi,” ungkapnya.

Program-program vokasi digital ini menjadi bukti bahwa Homeschooling HSPG tidak hanya fokus pada pelajaran akademik, tetapi juga membekali siswa dengan kompetensi masa depan yang relevan. Dengan sistem belajar fleksibel yang bisa dilakukan dari rumah, sekolah komunitas, atau daring, siswa bisa mengembangkan diri secara maksimal tanpa kehilangan esensi pendidikan berkualitas.Lebih dari itu, pendekatan personal yang dikombinasikan dengan asesmen psikologis membuat pengalaman belajar di Homeschooling HSPG menjadi lebih bermakna dan tepat sasaran. Setiap anak diberi ruang untuk menemukan dan menumbuhkan potensinya masing-masing.

Related posts