HTTP status code adalah kode tiga digit yang digunakan dalam protokol HTTP untuk menunjukkan hasil dari permintaan (request) yang dilakukan oleh client ke server. Kode ini menentukan bagaimana data ditransfer antara client dan server di internet, serta memberikan informasi penting untuk memecahkan masalah dan meningkatkan user experience.
Setiap status code muncul di bagian API response atau HTTP response saat kita mengakses sebuah halaman atau endpoint API. Memahami kode-kode ini penting bagi siapa saja yang bekerja di dunia web-based technology.
Baca juga: Pengertian Local Area Network (LAN), Fungsi & Contohnya
1. Kategori HTTP Status Code
HTTP status code dibagi menjadi 5 kelas utama, berdasarkan angka pertama pada kodenya:
1xx – Informational Responses
Menunjukkan server telah menerima request dan sedang memprosesnya.
- 101 Switching Protocols – Dikirim sebagai respons terhadap permintaan upgrade protocol dari client.
- 102 Processing – Digunakan pada WebDAV untuk menunjukkan request diterima, tapi belum ada status final.
- 103 Early Hints – Membantu browser mulai memuat resource lebih awal sebelum response utama siap.
2xx – Successful Responses
Request berhasil diterima, dipahami, dan diproses oleh server.
- 201 Created – Resource baru berhasil dibuat, biasanya setelah POST atau PUT request.
- 202 Accepted – Request diterima, tapi pemrosesan masih berlangsung.
- 203 Non-Authoritative Information – Metadata berbeda dari sumber asli, biasanya diambil dari cache lokal atau pihak ketiga.
3xx – Redirection Responses
Client perlu melakukan tindakan lanjutan untuk mendapatkan resource.
- 300 Multiple Choices – Ada beberapa opsi resource, user atau client harus memilih.
- 301 Moved Permanently – Resource telah dipindahkan secara permanen ke URL baru.
4xx – Client Error Responses
Menunjukkan kesalahan yang berasal dari sisi client.
- 400 Bad Request – Request tidak valid karena kesalahan sintaks atau format.
- 401 Unauthorized – Client belum terautentikasi.
- 404 Not Found – Resource tidak ditemukan. Bisa digunakan untuk menyembunyikan resource dari client yang tidak berhak.
5xx – Server Error Responses
Menunjukkan kesalahan di sisi server saat memproses request.
- 502 Bad Gateway – Server menerima respons yang tidak valid dari server lain.
- 503 Service Unavailable – Server tidak dapat memproses request sementara waktu (misalnya saat maintenance atau overload).
2. Apa itu Status Code Checker?
Status code checker adalah tool berbasis web untuk memeriksa HTTP status code dari sebuah URL. Fungsinya membantu pemilik website atau developer memantau status URL, menemukan masalah, dan mengoptimalkan performa situs.
Cara Menggunakan Status Code Checker:
- Akses Tool – Cari di search engine, pilih website checker yang tersedia.
- Masukkan URL – Bisa satu atau beberapa URL (tergantung tool).
- Mulai Pemeriksaan – Klik tombol “Check” atau sejenisnya.
- Analisis Hasil – Periksa kode yang muncul untuk menentukan langkah perbaikan.
3. Tips Menghindari Error HTTP
- Gunakan Hosting Berkualitas – Hosting yang baik meminimalkan error seperti 404 Not Found atau 500 Internal Server Error.
- Pilih VPS untuk Kontrol Penuh – Dengan VPS, developer bisa mengatur server settings dan mengelola status code dengan lebih fleksibel.
- Lakukan Monitoring Berkala – Cek status URL secara rutin untuk mendeteksi masalah sebelum berdampak besar.
4. FAQ
Q: Apa arti error code seperti 30000?
A: Biasanya menunjukkan timeout issue, misalnya koneksi ke game server terputus.
Q: Apa arti error code 100000404?
A: Menandakan server sedang maintenance atau ada masalah proxy.
Q: Perbedaan 4xx dan 5xx?
A: 4xx berarti kesalahan ada di sisi client, sedangkan 5xx berarti kesalahan ada di server.
✅ Dengan memahami HTTP status code, kamu bisa lebih cepat mendiagnosis masalah website atau API, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna.
Baca juga: 10 Tools Software Engineer Biar Kerjaan Lebih Mudah