Imbas Persaingan dan Efisiensi, Microsoft PHK 15.000 Karyawan di 2025

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15.000 karyawan sepanjang tahun 2025. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari efisiensi operasional di tengah ketatnya persaingan industri teknologi dan fokus perusahaan pada pengembangan kecerdasan buatan (AI).

CEO Microsoft, Satya Nadella, menyampaikan langsung melalui memo internal bahwa keputusan tersebut bukan hal yang mudah. “Sebelum membahas hal lain, saya ingin membahas apa yang telah membebani saya, dan apa yang saya tahu banyak dari Anda pikirkan: PHK baru-baru ini,” tulis Nadella.

Read More

Ia menegaskan bahwa perusahaan tengah menyesuaikan misinya yang selama 10 tahun terakhir berfokus pada pemberdayaan individu dan organisasi. Menurutnya, kebangkitan teknologi AI telah mengubah cara pandang perusahaan terhadap masa depan. “Kita harus menata ulang misi kita untuk era baru. Ini bukan hanya tentang membangun perangkat untuk tugas tertentu, tapi membangun teknologi yang memungkinkan semua orang menciptakan perangkat mereka sendiri,” ujar Nadella.

MICROSOFT

Microsoft mulai melakukan PHK sejak Januari dengan pemangkasan kurang dari 1 persen staf. Gelombang berikutnya terjadi pada Mei dengan sekitar 6.000 karyawan terdampak. Diikuti 300 karyawan pada Juni, dan puncaknya awal Juli dengan 9.000 orang diberhentikan. Meski belum mengumumkan jumlah final hingga akhir Juli, Microsoft sebelumnya tercatat mempekerjakan 228.000 orang per Juni 2024. Nadella menyatakan jumlah keseluruhan masih relatif stabil.

PHK ini mendapat respons beragam. Investor menyambut positif, terbukti dari lonjakan saham Microsoft yang menembus rekor 500 dolar AS per lembar. Namun, di internal perusahaan, muncul rasa kecewa. Beberapa karyawan menyampaikan bahwa PHK merusak loyalitas karena dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung perusahaan.

Baca Juga : 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Batrai HP Cepat Rusak

Fenomena ini mencerminkan tren global. Sejak awal tahun, lebih dari 80.000 posisi kerja di industri teknologi telah dihapus. Selain Microsoft, Recruit Holdings juga memangkas 1.300 karyawan dari divisi teknologi SDM mereka, termasuk dari situs web Indeed dan Glassdoor.

Meski Microsoft kini bersaing ketat dengan Nvidia dalam pengembangan AI, lini bisnis seperti Windows, Office, dan layanan cloud Azure tetap menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Related posts