Jack Ma Dikabarkan Kembali ke Alibaba, Slogan MAGA Bergema

Pendiri e-commerce China Alibaba, Jack Ma sempat menghilang dari publik sejak ditekan para regulator dalam negeri pada 2020 lalu.

Kini selang lima tahun, ia disebut telah kembali (comeback) dan akan aktif kembali di internal perusahaan. Hal ini mencuat berdasarkan sejumlah sumber industri yang dihimpun dalam sebuah laporan Bloomberg.

Read More

Baca Juga : Qwen3-Thinking Rilis, AI Alibaba Saingi Google & OpenAI

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa Jack Ma kini terpantau tengah aktif di sekitar kantor Alibaba. Misi ia kabarnya adalah membuat Alibaba bersinar kembali.

Slogan yang ramai dilontarkan adalah “Make Alibaba Great Again” alias “MAGA”, mirip seperti istilah “Make America Great Again” yang dipakai oleh Presiden AS, Donald Trump dalam kampanye presiden.

Tak sedominan dulu

Saat ini, menurut data Administrasi Perdagangan Internasional (ITA), pangsa pasar (market share) Alibaba di 2024 berkisar di 50 persen, lebih tinggi dari JD.com (sekitar 15 persen) atau Pinduoduo (sekitar 13 persen).

Namun, angka pangsa pasar tersebut tampaknya belum bikin Jack Ma puas. Sebab pada masa kejayaan Alibaba sekitar 2014 lalu, market share perusahaan ini sempat menyentuh angka lebih dari 80 persen. 

Artinya, Alibaba tak sedominan dulu, meski porsi market share saat ini masih memimpin di antara kompetitor lainnya di China. 

Nah, untuk mencapai MAGA, Jack Ma masuk dan kabarnya akan terlibat langsung dalam banyak strategi Alibaba di masa depan.

Salah satunya adalah strategi pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang belakangan menjadi tren di sektor e-commerce.

Jack Ma bahkan disebut ikut mendorong keputusan Alibaba untuk menggelontorkan dana hingga 50 miliar yuan (sekitar Rp115 triliun) dalam bentuk subsidi.

Dana ini akan dipakai untuk merebut kembali pangsa pasar Alibaba “yang hilang” karena kehadiran kompetitor macam JD.Com hingga Meituan.

Sejak 2024

Kehadiran Jack Ma ini disebut bukan tiba-tiba. Ia saat ini sedang “menjaga diri” agar tak muncul di publik. Namun belakangan, kehadirannya di Alibaba ternyata diumbar oleh laporan di atas. 

Di perusahaan tersebut, Jack Ma kabarnya sudah hadir sejak paruh pertama 2024 lalu dan menasehati beberapa petinggi Alibaba untuk membuat strategi yang mulus dalam menghadapi kompetitor. 

Alibaba saat ini dipimpin Joe Tsai (chairman) dan Eddie Wu (CEO), dua tangan kanan lama Jack Ma. Bersama mereka, Ma kabarnya mendorong fokus baru di bidang AI untuk masa depan Alibaba.

Dalam inisiatif ini, perusahaan berkomitmen menginvestasikan 380 miliar yuan (sekitar Rp 875 triliun) dalam tiga tahun ke depan untuk pengembangan infrastruktur cloud dan model AI generatif.

Sosok Jack Ma yang hadir di perusahaan juga kabarnya berhasil mengangkat semangat perusahaan untuk bangkit dan kembali ke masa kejayannya.

Pada kunjungan ke divisi cloud April lalu, misalnya, Ma bahkan mendapat sambutan emosional dari staf yang merasa kembali menemukan semangat awal perusahaan.

“Teknologi bukan hanya untuk menaklukkan bintang dan lautan. Teknologi adalah untuk menjaga api semangat dalam diri kita semua,” ujar Ma kala itu, seperti dikutip Bloomberg.

Seorang analis dari Haitun Institute, Li Chengdong juga mengatakan bahwa kembalinya Jack Ma ke internal perusahaan dapat meningkatkan semangat karyawan dalam mencapai inisiatif dan misi MAGA tadi. 

“Jack Ma adalah figur paling ikonik di Alibaba dan menjadi inspirasi banyak karyawan di sana,” ujar seorang analis teknologi dari Haitun Institute, Li Chengdong, dikutip KompasTekno dari BusinessTimes, Selasa (16/9/2025).

“Kembalinya sang pendiri tentunya menandakan bahwa ia tak lagi ditekan China, dan ini sekaligus akan membuat semangat karyawan Alibaba meningkat,” imbuh Chengdong. 

Alibaba masih diam

Saat ini, pihak Alibaba belum mengonfirmasi apakah Jack Ma benar-benar kembali ke perusahaan atau tidak. 

Tak ada informasi juga apa yang akan dilakukan Jack Ma di Alibaba dan apakah ia akan terlibat langsung dalam strategi perusahaan di masa depan atau tidak.

Namun yang jelas, rumor mengenai Jack Ma ini. Apabila benar, menandakan bahwa dia kini akan kembali ke industri e-commerce dan tak menjadi ancaman lagi untuk China. 

Sebelumnya pada Oktober 2020 lalu, Jack Ma sempat memberikan sebuah pidato kontroversial.

Dalam momen itu, ia mengkritik sistem keuangan dan ekonomi China, sekaligus menyebut bahwa bank-bank dalam negeri tidak mendukung inovasi masyarakat. 

Pidato Jack Ma ini membuat dirinya ditekan oleh regulator China dan membuat pemerintah membatalkan initial public offering (IPO) ANT Group. Salah satu anak perusahaan dari Alibaba Group, secara tiba-tiba pada November 2020 lalu. 

Baca Juga : Mengapa CEO Google Cemas dengan Tahun 2025?

Related posts