Kenali Virtual Reality : Definisi, Cara Kerja, Contohnya

Kenali Virtual Reality : Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya

Posted on

Kenali Virtual Reality – Kemajuan teknologi era Virtual Reality (VR) telah merambah pasar Indonesia dengan pesat. Kini, teknologi ini tidak hanya digunakan untuk bermain games, tetapi juga menjadi alat pembelajaran yang efektif, terutama untuk anak usia dini. Mari kita mengenal lebih dalam tentang Virtual Reality mulai dari definisi, cara kerja, hingga contohnya.

Apa Itu Virtual Reality (VR) ?
Kenali Virtual Reality – Virtual Reality (VR), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai realitas maya, telah mengalami perjalanan panjang sejak awal kemunculannya hingga menjadi salah satu teknologi revolusioner di era modern. Teknologi ini memungkinkan pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut.

Baca Juga : OpenAI Rilis Fitur Fine-Tuning untuk GPT-4o, Bebas Diatur dan Makin Akurat!

Cara Kerja Virtual Reality
Cara kerja Virtual Reality dimulai dengan pengguna melihat dunia maya yang tercipta melalui gambar-gambar dinamis hasil simulasi komputer. Saat mengenakan alat seperti kacamata Virtual Reality, pengguna dapat memasuki dan berinteraksi dengan lingkungan maya tersebut. Melalui alat ini, pengguna mendapatkan respon yang terasa seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun fiksi. Ini menciptakan pengalaman yang immersive dan memungkinkan pengguna untuk terlibat secara mendalam dalam lingkungan virtual yang disajikan.

Contoh Pengunaan Virtual Reality (VR)
Teknologi Virtual Reality (VR) telah merevolusi berbagai bidang, dari industri otomotif hingga pendidikan dan kesehatan. Berikut ini beberapa contoh produk dan penggunaan VR yang mengagumkan:

– VOLVO Reality:
VOLVO menggunakan teknologi VR untuk mempromosikan mobilnya, khususnya seri VOLVO XC 90 Luxury SUV. Melalui aplikasi Volvoreality, calon pembeli dapat merasakan sensasi mengemudi mobil tersebut menggunakan Google Cardboard. Dengan mengunduh aplikasi ini, pengguna dapat “berjalan-jalan” dan menikmati pemandangan indah dengan mobil seri ini.

– King’s College London:
King’s College London menggunakan VR dalam pengajaran ilmu kedokteran. Mereka memiliki klinik yang memanfaatkan VR untuk melakukan terapi kepada pasien dengan bipolar disorder. Pasien mengenakan headset VR yang dilengkapi dengan sensor gerak untuk berinteraksi dengan kondisi tertentu secara virtual. Dokter dan terapis dapat memantau perkembangan psikologis pasien dan mendokumentasikannya untuk rekam medis.

– The New York Times:
Harian The New York Times memanfaatkan Google Cardboard untuk menyajikan konten interaktif kepada pembaca mereka. Google Cardboards membantu media ini dalam “menghidupkan” cerita berjudul The Displaced. Judul ini berkisah tentang dokumenter dampak perang ke anak-anak. Film dokumenter ini berhasil menyabet Entertainment Grand Prix pada Cannes Lions Festival pada 2016. The New York Times mengirimkannya ke pelanggan daring yang telah membayar.

– Adidas Terrex: Delicatessen:
Adidas menggunakan teknologi VR untuk mempromosikan produk perlengkapan outdoor mereka, TERREX. Dengan VR, pengguna dapat merasakan sensasi mendaki gunung secara virtual dan menikmati pemandangan yang menakjubkan. Selain menjadi media promosi, hal ini juga mengajak pengguna untuk mengenal teknik mendaki gunung.

– EaseVRx:
Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat telah menggunakan teknologi EaseVRx untuk mengurangi rasa sakit bagi orang dewasa. EaseVRx memanfaatkan VR untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan memberikan rasa santai. Bahkan, teknologi VR telah digunakan untuk mengobati luka bakar.

– Disney Movies VR dan Flipside XR:
Disney Movies VR membawa penontonnya ke karpet merah dan mewawancarai para pemeran film The Jungle Book secara langsung. Sementara itu, Flipside XR memungkinkan kreator untuk membuat animasi interaktif di platform seperti YouTube atau Facebook Live.

Dengan teknologi VR yang semakin berkembang, pengalaman yang tak terlupakan dalam berbagai aspek kehidupan menjadi semakin mungkin. Inovasi ini membuka pintu bagi kemungkinan baru dalam bidang-bidang yang beragam, dari hiburan hingga perawatan kesehatan.