
Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara bisnis berjalan di seluruh dunia. Meski demikian, banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), startup, serta perusahaan besar masih belum mengoptimalkan AI.
Berdasarkan data Salesforce1, 75 persen bisnis di kawasan Asia Tenggara sudah mulai mengadopsi AI. Namun, masih banyak di antaranya berada di tahap coba-coba atau mencari cara mengoptimalkan AI agar lebih aman dan strategis.
Tanpa panduan yang tepat, pelaku bisnis bisa berisiko salah menentukan langkah. Misalnya, mengandalkan solusi instan atau terlalu percaya pada teknologi tanpa memahami risikonya.
Menjawab tantangan tersebut, Dewaweb menghadirkan SCALECON AI 2025 bertema “Scale Your Business with AI” di Menara Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/9/2025). Konferensi AI terbesar di Indonesia ini dapat menjadi momentum bersejarah bagi transformasi bisnis ke era AI.
Konferensi tersebut hadir untuk membantu pelaku usaha di Indonesia memanfaatkan AI secara aman, strategis, dan memberikan dampak nyata, tidak sekadar coba-coba.
Baca Juga: Transformasi Digital UKM, dari Pilihan Menjadi Keharusan
Di SCALECON AI 2025, peserta akan mendapatkan jawaban konkret atas keresahan seputar AI dengan menempatkan AI sebagai pendorong pertumbuhan bisnis. Terdapat juga materi untuk menjembatani dunia teknologi dengan bisnis.
Chief Executive Officer (CEO) PT Dewaweb Edy Budiman menjelaskan bahwa AI bukan lagi wacana masa depan. Melalui penyelenggaraan Scalecon, pihaknya ingin membuktikan bahwa AI bisa digunakan secara nyata untuk membuat bisnis lebih efisien, produktif, dan siap bersaing di era AI.
Peserta berkesempatan menjalin jejaring dengan founder, eksekutif level C, sponsor global, dan komunitas teknologi terbesar di Indonesia. Pemberdayaan ekonomi digital melalui AI juga dibahas, termasuk strategi yang selaras dengan peta jalan transformasi digital nasional dari pemerintah.
Lebih dari sekadar konferensi, SCALECON merupakan gerakan pemberdayaan melalui komputasi AI. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari transformasi bisnis Indonesia.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan Kini Bisa Bantu Investor Buat Keputusan Investasi