beritateknologi.co.id : Mengapa Perlindungan Antivirus Tidak Cukup untuk Menghalangi Peretasan – Meskipun program antivirus terkenal telah diinstal di komputer, merasa yakin bahwa pertahanan digital Anda kuat, masih mungkin melihat aktivitas aneh di akun, transaksi tidak sah, atau bahkan komputer melambat. Situasi ini bisa membuat Anda bertanya-tanya, “Mengapa masih terkena hack padahal sudah menggunakan antivirus?”
Antivirus memang penting, tetapi hanya merupakan satu bagian dari keseluruhan sistem keamanan siber. Antivirus memindai komputer untuk mencari ancaman yang sudah dikenal, seperti virus, trojan, dan malware lainnya. Mereka sangat baik dalam menangkap ancaman yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Namun, apa yang terjadi jika penyusup menggunakan identitas palsu atau menemukan cara masuk melalui celah yang tidak dijaga?
Baca juga : Cara Melindungi Perangkat dari Peretas Sniffing
Ancaman Siber yang Terus Berkembang
Penjahat siber selalu mengembangkan taktik mereka, menciptakan bentuk malware baru dan mengeksploitasi celah lebih cepat daripada perusahaan antivirus dapat memperbarui database mereka. Mereka menggunakan teknik canggih seperti zero-day exploits, serangan pada celah keamanan yang belum diketahui, dan malware polimorfik yang mengubah kodenya agar tidak terdeteksi. Ancaman canggih ini sering lolos dari deteksi antivirus.
Phishing dan Rekayasa Sosial
Serangan phishing menipu Anda untuk memberikan informasi sensitif dengan berpura-pura menjadi entitas tepercaya. Rekayasa sosial memanipulasi orang agar melanggar prosedur keamanan. Antivirus tidak bisa melindungi dari jenis serangan yang berfokus pada manusia ini.
Perangkat Lunak yang Tidak Terpatch
Pengembang perangkat lunak secara rutin merilis pembaruan untuk menambal celah keamanan. Jika Anda tidak menjaga sistem operasi dan aplikasi tetap terupdate, peretas bisa mengeksploitasi kelemahan ini dan melewati antivirus Anda.
Kesalahan Pengguna dan Konfigurasi yang Salah
Bahkan antivirus terbaik pun tidak bisa mencegah pelanggaran keamanan akibat kata sandi yang lemah, mengklik tautan berbahaya, atau konfigurasi sistem yang salah. Kewaspadaan pengguna sangat penting untuk menjaga keamanan siber.
Cara Memperkuat Keamanan Siber
Untuk melindungi diri dari peretasan, diperlukan strategi yang lebih kompleks daripada sekadar mengandalkan antivirus. Anda perlu pendekatan berlapis untuk mengatasi berbagai macam ancaman yang mungkin dihadapi. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk memperkuat pertahanan siber Anda:
Pembaruan dan Penambalan Teratur
Pastikan sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak antivirus Anda selalu dalam versi terbaru. Pengembang perangkat lunak secara rutin merilis pembaruan yang memperbaiki celah keamanan dan meningkatkan kinerja. Aktifkan fitur pembaruan otomatis jika tersedia agar tidak melewatkan pembaruan penting yang bisa melindungi dari ancaman terbaru.
Gunakan Firewall
Firewall berfungsi sebagai penghalang yang memonitor dan mengendalikan lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar dari komputer Anda. Dengan mengaktifkan firewall, Anda bisa memblokir akses tidak sah dan mendeteksi aktivitas mencurigakan sebelum mencapai sistem Anda. Firewall bisa berbentuk perangkat lunak yang terpasang di komputer atau perangkat keras yang menjadi bagian dari jaringan Anda.
Aktifkan Otentikasi Multi-Faktor (MFA)
Otentikasi Multi-Faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan lebih dari satu metode verifikasi sebelum mengizinkan akses ke akun Anda. Selain kata sandi, Anda mungkin perlu memasukkan kode yang dikirim ke ponsel, menggunakan aplikasi otentikasi, atau sidik jari. MFA sangat efektif untuk mencegah akses tidak sah meskipun kata sandi Anda telah dibobol.
Praktikkan Kebersihan Kata Sandi yang Baik
Kata sandi adalah garis pertahanan pertama dalam keamanan siber. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, menghindari penggunaan informasi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan. Panjang kata sandi minimal 12 karakter dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Pertimbangkan menggunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan dan mengelola kata sandi Anda dengan aman.
Hati-hati Saat Online
Internet penuh dengan jebakan yang bisa mengancam keamanan Anda. Jangan sembarangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Verifikasi keabsahan email atau pesan, terutama yang meminta informasi pribadi atau mendesak Anda untuk melakukan tindakan segera. Waspadai situs web phishing yang meniru situs asli untuk mencuri informasi Anda.
Lakukan Pencadangan Reguler
Data penting Anda harus dicadangkan secara berkala ke media penyimpanan eksternal seperti hard drive atau layanan penyimpanan cloud. Pencadangan ini akan sangat berguna jika Anda mengalami serangan ransomware atau kehilangan data karena kegagalan sistem. Pastikan pencadangan dilakukan secara otomatis dan terjadwal untuk memastikan semua data terbaru Anda tersimpan dengan aman.
Meskipun antivirus adalah komponen penting dari alat keamanan siber Anda, itu tidak boleh menjadi satu-satunya pertahanan Anda. Dunia digital penuh dengan ancaman canggih yang memerlukan pendekatan yang komprehensif dan proaktif terhadap keamanan. Dengan menerapkan lapisan perlindungan yang beragam dan tetap waspada, Anda bisa secara signifikan mengurangi risiko terkena serangan siber.