Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin mengingatkan pentingnya lulusan perguruan tinggi itu memiliki keterampilan teknologi literasi, keingintahuan dan pembelajaran seumur hidup, empati, serta mendengarkan secara aktif, guna mengembangkan diri dan penguatan diri.
Rabu, 3 September 2025 18:22

“Seluruh kebutuhan penguatan diri itu menjadi penyeimbang agar kita tidak kehilangan sisi manusiawi yaitu peduli dan mau mendengarkan,” katanya di Medan, Rabu.
Ia mengatakan para lulusan tidak bisa hanya berpuas diri dan sekadar membawa ijazah, tetapi membawa semangat belajar terus-menerus, mengasah keterampilan untuk kesejahteraan saat ini dan masa depan.
Baca Juga : Berita Teknologi
Ia menyatakan pentingnya optimisme para alumnus dalam menghadapi masa depan.
“Pertanyaan besar yang pasti muncul setelah wisuda adalah apa yang harus saya lakukan setelah ini. Jawaban itu tentu beragam, karena setiap orang punya jalan yang berbeda, ada yang akan mencari pekerjaan, ada yang berani membangun usaha, dan ada pula yang ingin melanjutkan karier yang sudah ada,” katanya.
Bagi yang ingin bekerja, kata dia, harus mencari tempat bekerja untuk bertumbuh dan mengembangkan diri dengan menyiapkan portfolio terbaik, memperkuat keterampilan yang relevan, dan membangun jejaring.
Ia menjelaskan setiap perusahaan akan mencari pembelajar dengan kemampuan adaptasi yang cepat dan bukan sekadar lulusan dengan IPK tinggi.
“Bagi Anda yang ingin meningkatkan karir, jangan terjebak di zona nyaman. Tingkatkan kualifikasi diri melalui rekognisi keterampilan seperti sertifikasi, microcredentials, atau pengalaman lintas bidang. Biasakan selalu memiliki tanggung jawab yang baru karena karir akan tumbuh seiring keberanian kita meningkatkan kapasitas kepemimpinan,” katanya.
Bagi yang berwirausaha, kata dia, harus memulai dengan ide sederhana yang menjawab kebutuhan nyata.
Berita Terkait : Program EQUITY 2025 diluncurkan, Rektor USU berharap penelitian internasional yang berkualitas ditingkatkan
Ia mengemukakan tentang modal berusaha yang tidak perlu menunggu jumlah besar atau kesempatan sempurna, akan tetapi mulai mencoba, menerapkan strategi, dan mengembangkannya karena dunia usaha memerlukan konsistensi mencari solusi dan memberi nilai bagi orang lain.
“Apapun jalannya, baik itu bekerja, berwirausaha, atau meningkatkan karier, ada satu benang merah yang sama, yaitu dunia kerja menuntut authentic experience. Gelar hanyalah pintu, tapi yang benar-benar menentukan adalah pengalaman otentik yang tumbuh dari cara berpikir kritis, berkolaborasi, beradaptasi, dan memberi kontribusi nyata,” katanya.