Mengenal Bahaya Ransomware

Mengenal Bahaya Ransomware, Jenis-jenis, dan Cara Mengatasi

Posted on

Mengenal Bahaya Ransomware – Di era digital ini, keamanan data menjadi semakin penting. Seiring berkembangnya teknologi, muncul pula berbagai ancaman baru yang dapat membahayakan data kamu. Salah satu ancaman yang marak terjadi saat ini adalah ransomware.

Oleh karena itu, penting untuk mengenal bahaya ransomware. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu ransomware, termasuk cara kerjanya dan jenis-jenis ransomware.

Baca Juga : Bahaya Malware di HP Android, Cara Deteksi dan Menghapusnya

A. Apa itu ransomware?
Dilansir laman IBM, ransomware adalah salah satu jenis malware (virus berbahaya) yang menyerang sistem komputer untuk mendapatkan tebusan atau ransom. Data korban akan dienkripsi sehingga mereka tidak dapat mengakses file, database, atau aplikasi. Uang tebusan kemudian diminta untuk menyediakan akses kembali ke data tersebut.

Ransomware sering dirancang untuk menyebar ke seluruh jaringan dan menargetkan database dan server file. Dengan demikian, cara ini bisa dengan cepat melumpuhkan seluruh sistem yang digunakan organisasi atau seseorang.

    B. Jenis-jenis Ransomware
    Berikut adalah beberapa jenis ransomware yang umum:

    1. Ransomware Enkripsi
    Jenis ini adalah yang paling umum. Ransomware enkripsi bekerja dengan cara mengenkripsi file-file pada perangkat korban, sehingga korban tidak dapat mengaksesnya. Korban kemudian diminta untuk membayar tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.

    2. Ransomware Pengunci Layar
    Jenis ini akan mengunci layar perangkat korban dan menampilkan pesan yang menuntut tebusan. Korban tidak dapat mengakses perangkatnya sampai tebusan dibayarkan.

    3. Ransomware Master Boot Record (MBR)
    Jenis ini menyerang Master Boot Record (MBR) pada hard drive korban, yang merupakan bagian dari hard drive yang berisi informasi tentang cara booting sistem operasi. Jika MBR dienkripsi, korban tidak akan dapat booting perangkatnya.

    4. Ransomware DoS (Denial-of-Service)
    Jenis ini membanjiri server atau jaringan korban dengan traffic, sehingga korban tidak dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan. Korban kemudian diminta untuk membayar tebusan agar traffic dihentikan.

    5. Ransomware Mobile
    Jenis ini dirancang khusus untuk menyerang perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Ransomware mobile biasanya bekerja dengan cara mengunci layar perangkat atau mengenkripsi file-file pada perangkat.

    A. Cara Mencegah Ransomware
    1. Kesadaran terhadap ransomware
    Hal ini melibatkan pemahaman mendalam tentang apa itu ransomware, bagaimana cara penyebarannya, dan risiko yang ditimbulkannya.
    – Tidak mengklik link sembarangan; sebaiknya hover untuk memeriksa URL mengarah ke halaman apa sebelum diklik.
    – Menghindari membuka lampiran email yang mencurigakan.
    – Tidak mengungkapkan informasi pribadi kepada sumber yang tidak dikenal.
    – Hanya menggunakan sumber unduhan yang terpercaya.
    – Menggunakan layanan VPN saat terhubung ke jaringan Wi-Fi public.

    2. Selalu perbarui software dan sistem operasi
    Memperbarui software dan sistem operasi secara rutin menjadi salah satu langkah penting pencegahan ransomware. Pembaruan ini seringkali berisi patch keamanan yang menutup celah kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Dengan menjaga semua software tetap up-to-date, kamu dapat mengurangi risiko terinfeksi ransomware secara signifikan.

    3. Selalu back up data
    Dengan memiliki salinan data yang aman dan up-to-date, kamu dapat memulihkan sistem tanpa harus membayar tebusan jika terkena serangan ransomware. Penting untuk menyimpan backup di lokasi yang terpisah dari jaringan utama, seperti penyimpanan cloud atau hard drive eksternal yang tidak selalu terhubung ke sistem.

    4. Deteksi ransomware lebih awal
    Kamu dapat menggunakan alat keamanan canggih yang dapat memantau aktivitas mencurigakan di jaringan. Solusi keamanan modern sering menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk mendeteksi pola perilaku yang mungkin menandakan serangan ransomware.

    Selain itu, penting untuk melatih pengguna agar dapat mengenali tanda-tanda awal serangan ransomware, seperti perubahan nama file secara massal atau aktivitas sistem yang tidak biasa.