Microsoft Uji Fitur AI untuk Mengerjakan Excel

Microsoft Excel sedang menguji fitur kecerdasan buatan baru bernama Copilot yang mampu membantu pengguna mengolah data lebih cepat. Fitur Copilot bekerja dengan rumus sederhana menggunakan perintah bahasa alami, serta dapat diarahkan pada sel tertentu untuk hasil.

Dengan teknologi ini, pengguna dapat mengklasifikasikan informasi, meringkas teks panjang, membuat tabel, hingga menghasilkan deskripsi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, umpan balik pelanggan mengenai produk bisa langsung dikelompokkan otomatis oleh Copilot menggunakan instruksi sederhana dalam Excel.

Read More

Rumus yang digunakan misalnya `=COPILOT(“Classify this feedback”, D4:D18)` dan hasil klasifikasi akan muncul otomatis pada sel ditentukan. Selain klasifikasi, Copilot juga dapat digunakan untuk membuat deskripsi produk berdasarkan spesifikasi atau meringkas opini pelanggan tertentu.

Fungsi Copilot ditenagai model AI gpt-4.1-mini dari OpenAI, penerus LABS.GENERATIVEAI yang diuji Microsoft sejak tahun 2023. Microsoft menekankan bahwa data pengguna yang diproses melalui Copilot tidak dipakai melatih AI, sehingga tetap terjamin kerahasiaannya.

Namun, Copilot memiliki keterbatasan penting, misalnya tidak bisa mengakses informasi luar spreadsheet serta hanya dipakai seratus fungsi. Selain itu, Microsoft memperingatkan pengguna agar tidak menggunakan Copilot dalam perhitungan numerik maupun skenario berisiko tinggi tertentu.

Hal tersebut karena Copilot berpotensi menghasilkan respons salah, sehingga bisa berbahaya ketika digunakan untuk perhitungan atau keputusan penting. Saat ini, Copilot tersedia bagi pengguna Windows dan Mac melalui saluran Beta, khusus pemegang lisensi Microsoft 365 Copilot.

Microsoft juga berencana meningkatkan kemampuan Copilot dengan memperbarui model dasar serta menambahkan dukungan akses informasi dari web. Dengan hadirnya Copilot, Microsoft ingin menjadikan Excel lebih cerdas, efisien, dan bermanfaat bagi pengguna dari berbagai kalangan.

Fitur ini diharapkan membantu pekerja, mahasiswa, peneliti, hingga pebisnis menghemat waktu dalam menganalisis, menyusun, dan mempresentasikan data.

Baca Juga : Kemenperin perkenalkan teknologi pemantauan kondisi air limbah

Related posts