Misi Rover VIPER NASA: Blue Origin Akan Antar ke Bulan pada 2027

NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

Misi rover VIPER NASA yang sebelumnya sempat dibatalkan kini kembali berjalan. Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, akan bertugas mengirimkan robot penjelajah ini ke kutub selatan Bulan pada tahun 2027.

Baca Juga : 17 September 1976: NASA Perkenalkan Pesawat Ulang-Alik Pertama Bernama Enterprise

Read More

Misi Rover VIPER NASA Kembali Dilanjutkan

VIPER (Volatiles Investigating Polar Exploration Rover) akhirnya mendapat kesempatan kedua untuk melaksanakan misinya. Proyek ini sebelumnya dihentikan pada 2024 akibat serangkaian penundaan.

Melalui kesepakatan baru dalam program Commercial Lunar Payload Services (CLPS), NASA menunjuk Blue Origin sebagai mitra peluncuran. Rover akan diterbangkan menggunakan pendarat Blue Moon Mark 1 (MK1). Jika semua berjalan sesuai rencana, peluncuran ditargetkan berlangsung pada 2027.

Misi Rover VIPER: Berburu Es di Bulan

Tujuan utama misi rover VIPER adalah menemukan sekaligus memetakan keberadaan es air di kutub selatan Bulan. Temuan ini penting karena menjadi dasar bagi program Artemis NASA yang berfokus pada keberlangsungan manusia di Bulan.

Rover berbentuk kotak dengan empat roda tersebut dibekali instrumen ilmiah canggih dan lampu depan berteknologi khusus. Lampu ini dirancang agar VIPER mampu menelusuri kawah gelap yang tidak pernah tersinari matahari, lokasi yang diduga menyimpan cadangan es air.

Masa operasional VIPER diproyeksikan berlangsung selama 100 hari. Selama periode tersebut, rover akan meneliti, memetakan distribusi, serta memperkirakan jumlah cadangan air di wilayah kutub selatan.

Mengapa Misi Rover VIPER Sempat Dibatalkan?

Awalnya, peluncuran VIPER direncanakan pada 2023 menggunakan pendarat Griffin milik Astrobotic. Nilai kontraknya mencapai USD 322 juta (sekitar Rp 5,3 triliun).

Sayangnya, proyek menghadapi beragam kendala, mulai dari rantai pasokan hingga jadwal yang terus mundur. Akibatnya, target peluncuran bergeser ke 2025.

Pada Juli 2024, NASA akhirnya membatalkan misi tersebut. Alasan utamanya, penundaan yang berulang kali dianggap dapat mengganggu jadwal pengiriman muatan komersial lain. Keputusan ini menuai kritik dari komunitas ilmiah, sehingga NASA mencari alternatif dengan membuka peluang bagi perusahaan swasta lain.

Blue Origin Ambil Alih, NASA Hemat Biaya

Kesepakatan terbaru menempatkan Blue Origin sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengiriman VIPER ke Bulan. Langkah ini dipandang lebih efisien sekaligus mendukung keterlibatan swasta dalam eksplorasi antariksa.

Menurut Nicky Fox, wakil administrator Direktorat Misi Sains NASA, keputusan tersebut merupakan cara kreatif sekaligus hemat biaya untuk memastikan misi tetap berjalan.

Hingga saat ini, NASA telah menginvestasikan sekitar USD 450 juta (Rp 7,5 triliun) untuk pengembangan VIPER. Namun, lembaga antariksa tersebut menegaskan tidak akan menambah biaya ekstra untuk proses pendaratan.

Pentingnya Misi ini bagi Eksplorasi Bulan

Keberhasilan misi rover VIPER akan memberikan manfaat besar. Es air yang ditemukan berpotensi diolah menjadi oksigen, air minum, bahkan bahan bakar roket. Dengan begitu, keberadaan manusia di Bulan bisa dipertahankan lebih lama.

Selain itu, proyek ini membuka jalan bagi misi antariksa jangka panjang, termasuk rencana NASA untuk menjadikan Bulan sebagai pijakan menuju Mars. Peran Blue Origin dalam peluncuran VIPER juga memperlihatkan bagaimana kerja sama pemerintah dan swasta dapat mempercepat eksplorasi luar angkasa.

Baca Juga : Artemis II NASA Siap Terbang ke Bulan

Related posts