Misteri di Balik Susunan QWERTY – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa keyboard yang kita gunakan sekarang memiliki susunan huruf QWERTY, dan bukan berdasarkan urutan alfabet? Susunan ini bukan tanpa alasan, melainkan hasil dari perjalanan panjang dan serangkaian eksperimen sejak pertama kali mesin tik diciptakan.
Semua bermula pada tahun 1870 ketika seorang jurnalis dan penemu asal Amerika Serikat, Christopher Latham Sholes, menciptakan mesin tik pertama. Pada awalnya, susunan huruf pada mesin tik tersebut disusun sesuai alfabet, yaitu A sampai Z. Namun, ada satu masalah besar yang muncul: pengguna mesin tik terlalu cepat mengetik sehingga menyebabkan batang-batang huruf pada mesin sering kali saling bertabrakan dan macet.
Baca Juga: Cara Menyalakan Lampu Keyboard Laptop untuk Semua Merek
Untuk mengatasi masalah ini, Sholes tidak bekerja sendirian. Bersama Carlos Glidden dan Samuel W. Soule, ia mencoba merancang ulang susunan huruf pada keyboard. Mereka memutuskan untuk “mengacak” posisi huruf-huruf yang sering digunakan secara bersamaan dalam bahasa Inggris, seperti kombinasi “th”, “st”, dan “er”, agar tidak terlalu berdekatan. Langkah ini dilakukan dengan tujuan agar batang-batang huruf tidak macet lagi ketika mesin tik digunakan dengan kecepatan tinggi. Dari sinilah susunan QWERTY mulai lahir.
Namun, sebelum menjadi seperti yang kita kenal sekarang, susunan keyboard ini sempat melalui beberapa perubahan. Salah satu versi awal dari susunan yang digunakan adalah QWE.TY. Pada tahap ini, Sholes dan timnya mencoba menemukan solusi optimal untuk mengurangi kemacetan. Berdasarkan teori Biagram Frequency, mereka menemukan bahwa pasangan huruf yang sering digunakan dalam bahasa Inggris sebaiknya tidak berdekatan di keyboard untuk meminimalisir masalah teknis pada mesin tik. Akhirnya, setelah serangkaian percobaan, mereka berhasil menciptakan susunan keyboard QWERTY yang kita gunakan hingga saat ini.
Meski QWERTY pada awalnya diciptakan untuk mesin tik, ternyata susunan ini tetap dipertahankan hingga zaman komputer. Beberapa susunan alternatif, seperti susunan Dvorak, pernah diperkenalkan dengan klaim lebih efisien dan ergonomis. Namun, karena QWERTY sudah lebih dulu populer dan banyak digunakan, susunan ini tetap menjadi standar di seluruh dunia.
Jadi, meskipun tampaknya susunan keyboard QWERTY tidak masuk akal, ternyata ada alasan historis dan teknis di baliknya. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah kemacetan pada mesin tik dan membuat proses mengetik lebih lancar di masa lalu. Hingga kini, susunan QWERTY masih menjadi bagian tak terpisahkan dari alat-alat pengetikan modern.