NASA dan Google Merancang Asisten Medis AI untuk Astronaut

NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bereksperimen bersama Google untuk membuat asisten medis berbasis akal imitasi (AI). Laporan TechCrunch, Jumat, 8 Agustus 2025, eksperimen yang dinamai Crew Medical Officer Digital Assistant (CMO-DA) bertujuan membantu astronaut mengecek kesehatan ketika tidak ada dokter yang tersedia atau saat komunikasi ke Bumi terputus.

Peranti digital akan dirancang mencakup ucapan, teks, gambar, yang berjalan dalam lingkungan Vertex AI Google Cloud. David Cruley, teknisi dari Unit Bisnis Google Public Sector, mengatakan proyek eksperimen ini berjalan di bawah perjanjian berlangganan Google Public Sector yang telah mencakup biaya layanan cloud, infrastruktur pengembangan aplikasi, dan pelatihan model AI.

Read More

Kerja Sama NASA dan Google

CMO-DA telah diuji dalam tiga skenario medis, yakni cedera pergelangan kaki, nyeri panggul, dan nyeri telinga. Evaluasi dilakukan oleh tiga dokter, termasuk astronot yang menilai kinerja asisten medis ini mulai dari tahap pemeriksaan awal, pengambilan riwayat medis, penalaran klinis, hingga penanganan pasien.

Rencana pengembangan sistem disusun secara bertahap. NASA berencana menambah sumber data dari perangkat medis serta melatih model untuk tanggap situasional. Misalnya, kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi medis khusus di luar angkasa, seperti lingkungan gravitasi mikro.

Cruley belum memberikan rincian Google akan mengupayakan izin regulasi untuk penggunaan asisten medis ini di layanan kesehatan di Bumi. Namun, langkah tersebut dinilai menjadi arah pengembangan yang wajar apabila model ini divalidasi di orbit, seperti dikutip Yahoo Finance.

Menurut situs web AInvest, Sabtu, 9 Agustus, sistem ini memanfaatkan ucapan, teks, dan gambar sebagai panduan, dan dalam uji pada tiga kasus medis mampu mencapai tingkat akurasi antara 74 persen hingga 88 persen.

Ke depannya, NASA berencana memperluas kemampuan sistem dengan menambahkan data dari perangkat medis dan melatih untuk mengidentifikasi masalah kesehatan khusus di lingkungan antariksa. Inovasi ini dirancang untuk mengatasi hambatan terbesar dalam eksplorasi luar angkasa, yakni keterlambatan komunikasi yang dapat mencapai 20 menit.

CMO-DA dikembangkan untuk memungkinkan astronaut menangani kasus medis kompleks secara mandiri. Kerja sama NASA dan Google dilakukan melalui langganan harga tetap di bawah program Sektor Publik Google, yang mencakup layanan cloud, infrastruktur pengembangan aplikasi, dan model pelatihan.

Baca Juga : NASA dan Google Merancang Asisten Medis AI untuk Astronaut

Related posts