
Nvidia H20 China resmi dihentikan produksinya setelah regulator setempat memperingatkan perusahaan teknologi besar agar tidak menggunakannya. Padahal, chip ini sebelumnya menjadi satu-satunya produk AI canggih Nvidia yang masih diizinkan masuk pasar China.
Baca Juga : Kesepakatan Kontroversial: Demi Izin Ekspor ke China, Nvidia dan AMD Sepakat Setor 15% Pendapatan ke AS
Produksi Nvidia H20 China Dihentikan Mitra Utama
Menurut laporan The Information, Nvidia telah meminta mitra utamanya, Amkor Technology di Arizona dan Samsung Electronics, untuk menghentikan pengerjaan chip H20. Amkor menangani proses advanced packaging, sementara Samsung memasok komponen memori.
Tak hanya itu, Foxconn dari Taiwan yang bertugas mengurus proses backend juga mendapat arahan serupa. Keputusan ini mengejutkan karena H20 disebut sebagai chip AI paling canggih yang masih bisa dijual di China setelah serangkaian larangan ekspor dari pemerintah AS.
Dalam pernyataan resminya kepada CNBC, Nvidia hanya mengatakan sedang menyesuaikan rantai pasok dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Regulasi Ketat Hambat Nvidia H20
Meski Amerika Serikat sempat melarang ekspor H20 ke China pada April 2025 dan mengizinkan kembali pada Juli dengan syarat tertentu, jalan H20 ternyata tidak mulus.
Cyberspace Administration of China memperingatkan perusahaan teknologi besar seperti ByteDance dan Alibaba agar menahan diri dari pemesanan chip ini. Alasannya, pakar AI menilai Nvidia H20 berpotensi menimbulkan risiko keamanan karena bisa dilacak atau dikendalikan dari jarak jauh.
CEO Nvidia Jensen Huang langsung membantah tuduhan itu. Ia menegaskan tidak ada backdoor dalam chip H20. “Semoga jawaban yang kami berikan kepada pemerintah China sudah cukup,” katanya.
Namun, peringatan regulator membuat pasar meragukan masa depan Nvidia H20 di tengah hubungan dagang yang kian memanas.
Pernyataan Pejabat AS Perburuk Hubungan
Laporan Financial Times mengungkapkan bahwa alasan penolakan terhadap Nvidia H20 tidak hanya soal keamanan, tetapi juga dipicu komentar pejabat Amerika Serikat.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan secara terang-terangan bahwa produk yang dijual ke China bukanlah yang terbaik. “Kami tidak menjual barang terbaik, bukan yang nomor dua, bukan yang nomor tiga. Yang keempat, itu yang kami biarkan mereka pakai,” katanya.
Pernyataan itu dianggap merendahkan China dan memperkeruh suasana, sehingga membuat otoritas di Beijing semakin berhati-hati terhadap produk Nvidia.
Nvidia H20 Digantikan Chip Baru
Meski menghadapi tekanan, Nvidia tidak tinggal diam. Perusahaan sedang menyiapkan chip baru berbasis arsitektur Blackwell yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung produk AI generasi selanjutnya.
Chip ini disebut mampu memberikan setengah dari kekuatan komputasi Blackwell Ultra GPU, tetapi tetap diposisikan sebagai chip AI paling kuat yang masih bisa dijual secara legal ke China.
Langkah ini menunjukkan strategi bertahan Nvidia agar tetap relevan di pasar China, meski terjepit di antara regulasi AS dan ketatnya pengawasan regulator China.
Baca Juga : Nvidia Anggap Negara Maju Menurut Jumlah GPU yang Ada