Password Sudah Kuno: Saatnya Beralih ke Biometrik & Passkeys


Selama puluhan tahun, password menjadi “kunci utama” untuk mengakses akun digital. Namun, siapa yang tidak pernah lupa password, atau bahkan terpaksa pakai kombinasi “123456” atau “password” demi mudah diingat?

Read More


Masalahnya, cara lama ini semakin tidak aman. Data breach, phishing, hingga kebocoran database membuat password tidak lagi cukup untuk melindungi identitas digital kita.


Di tahun 2025, tren baru mulai menggeser peran password: biometrik dan passkeys.

Apa Itu Passkeys?


Passkeys adalah teknologi login baru yang dikembangkan oleh Google, Apple, dan Microsoft sebagai pengganti password.

  • Cara kerja: menggunakan sistem kriptografi kunci publik. Artinya, pengguna tidak perlu lagi mengetik kata sandi, cukup verifikasi dengan sidik jari, Face ID, atau PIN perangkat.
  • Lebih aman: passkeys tidak bisa ditebak, dicuri lewat phishing, atau digunakan ulang di akun lain.
  • Mudah dipakai: login bisa dilakukan dengan biometrik atau perangkat yang sudah terhubung (misalnya HP atau laptop).

Biometrik: Tubuh Kita Jadi Password


Teknologi biometrik kini makin canggih dan akurat:

  • Sidik jari (Fingerprint ID) – sudah umum di smartphone dan laptop.
  • Pengenalan wajah (Face ID/Face Unlock) – semakin cepat dan sulit dipalsukan.
  • Pemindaian iris & suara – mulai digunakan di perbankan dan keamanan tingkat tinggi.


Keunggulan biometrik adalah unik dan tidak bisa ditebak. Hanya saja, perlu dijaga agar data biometrik disimpan dengan aman, karena berbeda dengan password, wajah dan sidik jari tidak bisa diganti.

Kenapa Password Harus Diganti?

  1. Rawan diretas – kombinasi sederhana mudah ditebak, sementara kombinasi rumit mudah dilupakan.
  2. Data breach masif – setiap tahun, miliaran password bocor di dark web.
  3. Phishing makin canggih – bahkan orang tech-savvy pun bisa terkecoh.
  4. Password reuse – banyak orang pakai password sama di banyak akun.
  5. Dengan passkeys dan biometrik, risiko ini bisa ditekan drastis.

Tren Global 2025

  • Google sudah mendorong passkeys sebagai opsi default login akun Gmail.
  • Apple menghadirkan passkeys di iCloud Keychain, Safari, dan macOS.
  • Microsoft mengintegrasikan login tanpa password di Windows Hello.
  • Banyak aplikasi perbankan, e-commerce, dan media sosial sudah menambahkan opsi login biometrik.
  • Artinya, ekosistem sudah siap menuju dunia passwordless future.

Tantangan yang Perlu Diperhatikan

  • Kompatibilitas: belum semua platform mendukung passkeys.
  • Keamanan biometrik: jika data bocor, sulit untuk “mengganti wajah” atau sidik jari.
  • Adopsi pengguna: masih banyak orang terbiasa dengan password klasik.

Kesimpulan


Password memang berjasa, tapi kini sudah saatnya pensiun. Biometrik dan passkeys menawarkan solusi login yang lebih aman, praktis, dan sesuai dengan kebutuhan era digital modern.
Di masa depan, mungkin kita akan tersenyum saat mengingat betapa seringnya kita dulu stres gara-gara lupa password.

Baca juga: Fitur Repost Feed Hadir di Instagram, Begini Cara Menggunakannya

Related posts