Pengadilan Jerman putuskan OpenAI langgar hak cipta

OpenAI diprediksi bangkrut

Google resmi mengumumkan kebijakan baru yang akan berdampak besar pada ekosistem aplikasi Android. Mulai 2026, seluruh pengembang aplikasi Android di luar Play Store. Diwajibkan melakukan verifikasi ke Google sebelum mendistribusikan aplikasinya. Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan keamanan pengguna Android. Sekaligus mencegah penyebaran malware yang marak terjadi di aplikasi pihak ketiga.

GEMA, yang menaungi sekitar 100.000 komposer, penulis lagu, dan penerbit musik, mengajukan gugatan terhadap OpenAI pada November 2024. Kasus ini dianggap sebagai uji coba hukum di Eropa untuk menghentikan praktik pelatihan model AI menggunakan karya kreatif tanpa persetujuan pemilik hak cipta.

Read More

Pengadilan memerintahkan OpenAI untuk membayar ganti rugi yang jumlahnya tidak diungkapkan secara publik atas penggunaan materi berhak cipta tanpa izin. Perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco itu masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Perkara ini berfokus pada sembilan lagu Jerman terkenal yang digunakan ChatGPT untuk melatih model bahasanya. Di antaranya “Männer” karya Herbert Grönemeyer yang dirilis pada 1984 dan “Atemlos Durch die Nacht” milik Helene Fischer yang populer saat Piala Dunia 2014. OpenAI menyatakan bahwa model AI-nya tidak menyimpan atau menyalin lagu tertentu, melainkan mempelajari pola dari data pelatihan secara keseluruhan.

Perusahaan juga berpendapat bahwa tanggung jawab hukum seharusnya ditanggung pengguna. Karena ChatGPT menghasilkan jawaban berdasarkan perintah mereka. Namun, pengadilan menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa tanggung jawab utama tetap berada pada pengembang AI. Menanggapi keputusan pengadilan, OpenAI menyatakan tengah mempertimbangkan langkah hukum berikutnya, termasuk mengajukan banding.

Baca Juga : Open AI Luncurkan Chat GPT Agent Secara Otomatis

Baca Juga : OpenAI bantah ChatGPT batasi nasihat hukum dan kesehatan

Related posts