Pertama, banyak pengguna Android memakai WiFi publik agar tetap online. Namun demikian, kemudahan ini menyimpan risiko besar yang sering diabaikan. Aktivitas sederhana seperti membuka e-mail, menjalankan aplikasi perbankan, atau sekadar login media sosial dapat menjadi celah bagi hacker untuk mengintip data pribadi. Karena jaringan publik bersifat terbuka, siapa pun yang berada di area yang sama berpotensi menyusup ke lalu lintas internet pengguna tanpa disadari.
Baca Juga : Cara Melihat Password WiFi yang Pernah Terhubung Maupun Tidak
Peringatan Google untuk Pengguna Android
Selanjutnya, Google memperingatkan bahwa banyak WiFi publik tidak memiliki enkripsi yang cukup kuat. Karena itu, hacker dapat melakukan penyadapan dengan teknik yang sangat sederhana. Google juga mencatat bahwa 94 persen pengguna Android masih rentan terhadap serangan berbasis SMS. Serangan tersebut kini dijalankan secara lebih terorganisasi oleh pelaku kejahatan digital. Akibatnya, data pribadi hingga rekening pengguna bisa dicuri melalui manipulasi psikologis yang membuat korban panik.
Kekhawatiran Pengguna yang Belum Disertai Tindakan
Kemudian, meski 73 persen pengguna Android mengaku sudah khawatir dengan keamanan digital, banyak yang tetap memilih WiFi publik karena alasan kepraktisan atau keterbatasan kuota. Karena itu, Google menekankan pentingnya langkah pencegahan seperti rutin memasang patch keamanan, menggunakan verifikasi dua langkah, serta memeriksa laporan bank untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sejak dini.
Baca Juga : Pengguan HP Android Jangan Sembarangan Pakai WiFi
Peringatan TSA terhadap Traveler
Selain itu, TSA Amerika Serikat juga mengingatkan para pelancong untuk menghindari WiFi publik gratis ketika bepergian. Hacker dapat membuat jaringan palsu yang menyerupai nama jaringan resmi bandara, hotel, atau kafe sehingga pengguna tidak menyadari bahwa mereka sedang terhubung ke hotspot jebakan. Melalui trik ini, data login, pesan, hingga transaksi dapat dicuri tanpa menimbulkan kecurigaan.
WiFi Publik Lebih Aman, tetapi Tetap Berisiko
Terakhir, meski FTC menyebut banyak situs sudah memakai enkripsi HTTPS, risiko tetap ada saat pengguna terhubung ke jaringan yang tidak aman. Karena itu, pengguna perlu tetap waspada ketika memakai WiFi publik di tempat umum. Jika terpaksa, gunakan VPN agar aktivitas online mendapat perlindungan tambahan. Pastikan juga hanya membuka situs dengan ikon gembok yang menandakan koneksi aman. Selain itu, periksa nama jaringan sebelum tersambung untuk menghindari WiFi palsu. Pengguna juga disarankan untuk mematikan fitur auto-connect agar perangkat tidak tersambung ke jaringan berbahaya tanpa disadari.