
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa kerugian akibat bencana di Indonesia sangat besar, baik yang dialami korban, masyarakat umum, maupun pemerintah.
“Kerugian yang harus diderita akibat bencana itu jumlahnya sangat-sangat besar,” ujar Pratikno usai meninjau Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia di JIExpo, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Ia menjelaskan, Indonesia memiliki risiko bencana yang tinggi sehingga perlu koordinasi yang kuat antar-lembaga.
Baca Juga: Hujan Deras Picu 65 Bencana di Kabupaten Bogor, 3.473 Jiwa Terdampak
Kemenko PMK, kata dia, mengoordinasikan sinkronisasi dan pengendalian terhadap empat instansi terkait penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan BMKG.
Menurutnya, perkembangan teknologi, termasuk Revolusi Industri 4.0 dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), berperan penting dalam mengurangi risiko bencana dan mempermudah proses penyelamatan, terutama di lokasi yang sulit dijangkau. Dia menegaskan bahwa lewat Expo EDRR, Indonesia tidak hanya ingin mempelajari teknologi dari negara lain, tetapi juga mengajak kerja sama internasional untuk mengembangkan inovasi dan membangun industri teknologi kebencanaan di dalam negeri.
Baca Juga: Masuk Zona Rawan Bencana, Pembangunan Perumahan di Depok Dihentikan