Perusahaan Bimbel Online – Chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) generatif semacam ChatGPT, kini dipakai oleh pengguna dari berbagai latar belakang. Tak terkecuali pelajar, yang kerap memanfaatkan ChatGPT untuk membantu mereka memahami materi hingga memecahkan masalah ketika ada tugas dari sekolah.
Adopsi ChatGPT di kalangan pelajar ini rupanya berdampak pada bisnis pendidikan, seperti bimbingan belajar (bimbel). Bahkan, salah satu bimbel online di Amerika Serikat bernama Chegg, harus gulung tikar karena “kalah saing” dengan ChatGPT.
Perusahaan bimbel online ini didirikan pada tahun 2006 dan menjadi sumber informasi serta bimbel bagi pelajar di AS selama bertahun-tahun. Namun, sejak hadirnya ChatGPT, Chegg kehilangan sejumlah pelanggan karena mereka membatalkan langganannya. Sekitar setengah juta lebih pelanggan meninggalkan Chegg. Padahal, Chegg juga sudah berupaya mengadopsi AI ke platform-nya untuk meyakinkan pelanggan dan investor.
Baca Juga : Cara Mengoptimalkan Penggunaan ChatGPT untuk Bisnis
Sempat Sepelekan ChatGPT
Pada tahun 2022, karyawan Chegg sebenarnya sudah mengusulkan AI untuk menghasilkan jawaban secara otomatis. Namun, saat itu ide tersebut ditolak oleh para eksekutif Chegg. Chegg juga sempat mengesampingkan ChatGPT saat belum lama dirilis OpenAI.
Awalnya Chegg mengira ChatGPT tidak berisiko karena kecenderungan chatbot dalam memberikan jawaban yang ngawur. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, data internal Chegg menunjukkan bahwa siswa semakin beralih ke ChatGPT untuk mendapat bantuan belajar. Apalagi jawaban yang diakomodir teknologi di balik ChatGPT, GPT-4, juga mendapat skor lebih tinggi dibanding jawaban dari Chegg yang diberikan langsung oleh pakar di bidangnya.
Baca Juga : ChatGPT Melejit Pengguna Naik Dua Kali Lipat!
Kolaborasi Chegg dengan Open AI hingga Scale AI
Dan Rosensweig yang saat itu masih memimpin Chegg lantas bertemu dengan CEO OpenAI, Sam Altman. Keduanya sepakat mengembangkan layanan bernama Cheggmate yang memungkinkan pengguna mendapat jawaban dan membuat soal dari data Chegg serta GPT-4.
Sayangnya, kolaborasi itu tak membuahkan hasil signifikan, karena ChatGPT terus mendominasi dan menggerus pengguna Chegg.
Lalu perusahaan teknologi edukasi ini bekerja sama dengan Scale AI, menciptakan puluhan sistem AI untuk berbagai bidang studi. Situs web Chegg kini juga dibuat menyerupai ChatGPT, di mana tersedia kolom yang memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan atau permintaan.
Sementara Cheggmate, buah kolaborasi Chegg dan OpenAI tadi akan dihapus oleh Nathan Schultz yang kini menakhodai perusahaan berbasis di California tersebut.