Selasa, 19 Agustus 2025, 17:00 WIB
Jakarta — Perusahaan asal China, Kaiwa Technology, sedang mengembangkan robot dengan rahim buatan. Robot ini mendapat nutrisi melalui selang di bagian perut dan dapat mengandung janin kurang lebih selama 10 bulan sebelum melahirkan.
Robot ini dirancang oleh Dr. Zhang Qifeng, pendiri Kaiwa Technology di Guangzhou, China. Jika sesuai rencana, prototipe akan diluncurkan mulai tahun depan.
Teknologi ini dikembangkan untuk membantu pasangan yang mandul atau sulit hamil. Dengan robot rahim buatan, pasangan dapat menyewa robot humanoid dengan biaya sekitar 100 ribu Yuan (setara Rp226 juta).
“Teknologi rahim buatan sudah berada pada tahap memadai. Kini perlu dipasang di perut robot agar manusia dan robot dapat berinteraksi, memungkinkan janin tumbuh di dalamnya,” kata Qifeng kepada Chosun Biz, dikutip dari The New York Post, Jumat (17/8).
Meski begitu, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti bagaimana sel telur dan sperma dibuahi, bagaimana janin dimasukkan, serta bagaimana proses melahirkan dilakukan.
Selain persoalan medis, teknologi ini juga menimbulkan banyak perdebatan terkait isu etika, hukum, dan regulasi. Qifeng menyebut pihaknya telah berdiskusi dengan otoritas Provinsi Guangdong mengenai kebijakan yang mungkin diterapkan.
China belakangan gencar mendorong industri robotik, seiring tantangan populasi menua dan pertumbuhan ekonomi melambat. Menurut Reuters, sektor ini telah menerima subsidi lebih dari US$20 miliar dalam setahun terakhir. Pemerintah Beijing juga berencana mendirikan dana sebesar US$137 miliar untuk mendukung startup AI dan robotika.
Laporan Morgan Stanley mencatat meningkatnya kehadiran publik dalam konferensi robot terbaru, menunjukkan adopsi luas teknologi kecerdasan buatan di China. “Minat besar ini bisa menjadi faktor penting bagi kepemimpinan China dalam pengembangan robot humanoid,” tulis laporan tersebut.
Baca Juga : Berapa Persen Ideal Baterai Laptop Sebelum Di-charge?