limbah kartu telkomsel

Phone Holder dari Limbah Kartu Telkomsel

Posted on

Beritateknologi.co.id– Phone Holder dari Limbah Kartu Telkomsel-telkomsel memiliki program ramah lingkungan alias Environmental Social Governance (ESG) yang dijuluki sebagai “Jaga Bumi”.

Sesuai namanya, program ini bertujuan untuk menjaga dan merawat bumi dari berbagai kegiatan dan aktivitas yang merusak lingkungan, salah satunya adalah dari limbah plastik yang berasal dari bekas cangkang kartu SIM.

Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan limbah plastik dari bekas cangkang kartu SIM ini bisa didaur ulang menjadi produk.

“Kami mendaur ulang bekas cangkang kartu SIM menjadi bata kotak untuk jalanan alias paving block hingga dudukan ponsel alias phone holder,” ujar Saki dalam acara Telkomsel Media Gathering di Telkomsel Smart Office, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024). 

Baca juga : Bahaya Penyusupan di WiFi Publik

Jumlah paving block yang telah diproduksi Telkomsel berkisar 75.000 buah, sedangkan jumlah phone holder yang diproduksi sudah mencapai sekitar 20.000 unit. 

“Untuk paving block ini nanti kami akan gunakan sebagai salah satu material pembangunan gedung baru di Telkomsel Smart Office. Kemudian untuk phone holder akan kami kembalikan ke outlet untuk berbagai kepentingan di sana,” imbuh Saki.

Telkomsel akan mengumpulkan beragam bekas cangkang kartu SIM terlebih dahulu dari berbagai outlet mitra mereka di seluruh Indonesia. Saki menyebut pengumpulan ini juga berlaku bagi bekas cangkang kartu SIM dari operator lain yang ada di Tanah Air.

“Telkomsel juga membantu operator lain dalam mengolah limbah plastik ini. Karena pada akhirnya, limbah ini akan menjadi satu produk yang memiliki bentuk berbeda,” klaim Saki

Perusahaan pengelolaan limbah plastik bernama PlusTik, akan mengolah sampah tersebut menjadi paving blocks dan phone holder.

Nah, Saki menyebut program daur ulang ini dinilai penting untuk mendukung program Telkomsel Jaga Bumi. Sebab, limbah plastik macam bekas cangkang kartu SIM membutuhkan waktu sekitar 30 tahun untuk terurai ke tanah.

“Hal ini menjadi alasan kami melakukan daur ulang bekas cangkang kartu SIM guna mengurangi limbah plastik. Selain mendukung ESG, hasil daur ulang juga bisa dipakai untuk hal bermanfaat dan tidak menjadi sampah,” pungkas Saki.