Beritateknologi.co.id-Raksasa teknologi China, Huawei, pada Selasa (10/9) meluncurkan ponsel pintar (smartphone) lipat tiga (tri-fold) pertama di industri di Shenzhen, China selatan, dengan sejumlah terobosan teknologi seperti sistem engsel ganda dan fitur penekukan layar (screen-bending).
Baca Juga : Revolusi Energi : Baterai Berdaya Tahan Super Panjang
Yu Chengdong, direktur eksekutif Huawei, mengatakan bahwa inovasi teknologi yang konstan merupakan kekuatan pendorong utama dalam pengembangan smartphone layar lipat, sebuah segmen industri yang sangat padat teknologi.
Baca Juga : Menghubungkan Dunia dari Stratosfer: Mengenal Teknologi HAPS
Pasar ponsel lipat (foldable) di China mencatatkan pertumbuhan pengiriman hingga 114,5 persen pada 2023, dengan jumlah pengiriman melampaui 7 juta unit, menurut perusahaan riset pasar global International Data Corporation (IDC).
Sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan karyawan toko Apple di China pergi ke toko Huawei untuk menonton peluncuran produk Huawei juga menjadi item tren No. 2 di Weibo selama 13 jam. Video tersebut berhasil mengumpulkan 91 juta penayangan dan lebih dari 6.600 komentar.
Peluncuran Mate XT mengikuti kemunculan kembali Huawei di pasar ponsel pintar premium 5G tahun lalu dengan seri Mate 60 dan tahun ini dengan ponsel seri Pura kelas atas yang memiliki semikonduktor yang diproduksi di dalam negeri.
Semua telah dirayakan di Tiongkok sebagai kemenangan atas sanksi AS yang, sejak 2019, telah mencegah perusahaan mengakses chip AS yang canggih dan teknologi lainnya.
Washington melihat Huawei sebagai risiko keamanan nasional. Sebuah tuduhan yang dibantah oleh perusahaan tersebut.
Sanksi AS sejak itu telah diperluas untuk mencakup larangan ekspor chip AS yang sangat canggih ke semua perusahaan China, di mana Washington berusaha menghalangi kemajuan teknologi untuk militer China.