Presiden Prabowo Sebut Ingin Kejar Ketertinggalan Penggunaan Teknologi di Sekolah

Presiden Prabowo Subianto menyatakan korupsi di Indonesia harus diberantas. Termasuk memberantas korupsi dalam lingkup pendidikan. Usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2024), presiden mengakui pemanfaatan teknologi di sekolah masih banyak “kebocoran” dan belum efisien. Namun ia bertekad memperbaiki kondisi tersebut ke depan.



Korupsi harus diberantas

“Kita perbaiki yang sekarang. Sekarang kita all out, kita mau hemat, kita mau selamatkan sumber daya kita. Kita harus berantas korupsi,” kata Prabowo, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. “Sisa uang yang begitu banyak kita investasi kepada pendidikan, anak-anak kita adalah masa depan kita,” ucapnya menambahkan.

Read More

Baca Juga: Seleksi PPPK Guru Sekolah Rakyat Tahap 3 2025 Dibuka, Cek Syaratnya



Kejar ketertinggalan dalam penggunaan teknologi

Prabowo juga menyatakan ingin mengejar ketertinggalan dalam penggunaan teknologi. Pemerintah juga sudah mulai menyebar layar digital pintar (smart digital screen) namun baru mampu memberi satu layar ke setiap sekolah.

“Tahun ini kita harapkan 330.000 sekolah akan dapat. (Tanggal) 10 November, saya dapat laporan, 100.000 sekolah akan dapat. Sekarang baru 10.000,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia mencanangkan tahun depan akan menambahkan menjadi tiga layar per sekolah.

Lalu, Prabowo mengatakan idealnya satu kelas satu layar supaya dapat memberikan pelajaran-pelajaran dengan konten terbaik serta agar bisa melaksanakan pendidikan jarak jauh.

Baca Juga: Presiden Prabowo Rencanakan Sekolah Rakyat Bisa untuk Anak Desil 3-5




Related posts