PTDI memperkuat komitmen menyediakan produk pesawat berkualitas dan kompetitif. Inovasi teknologi terkini dan upaya pengembangan ekosistem dirgantara. Kata Direktur Utama PTDI.Gita Amperiawan di Bandung, Kamis.Sebagai produsen pesawat terbang satu-satunya di Indonesia. Asia Tenggara dengan produk CN235-220 dan NC212i.PTDI melakukan berbagai upaya pemasaran untuk memperoleh kontrak baru, baik untuk pasar dalam negeri khususnya dalam memenuhi rencana kebutuhan Alpalhankam pada 2025-2029, maupun pasar luar negeri.
BACA JUGA:Mengintip Ragam Inovasi Pelajar di Stand UMKM Pekan Seni Anak Pintar Indonesia
Terutama dalam mendukung distribusi pangan ke daerah-daerah terpencil melalui rute perintis yang sulit diakses di wilayah Indonesia Timur. Distribusi pangan ke kawasan ini memang menjadi salah satu tantangan besar pemerintah.Mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan karakteristik topografi yang beragam. Banyak daerah masih mengandalkan jalur udara. Karena jalur darat maupun laut belum sepenuhnya memadai. Dalam konteks inilah, kehadiran pesawat perintis menjadi sangat penting untuk menjaga kesinambungan pasokan kebutuhan pokok masyarakat di wilayah pelosok.
Kedua unit pesawat NC212i tersebut rencananya adalah pesawat used. Sudah pernah dioperasikan oleh operator sebelumnya.Namun masih dalam kondisi laik terbang dan memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Pemerintah menilai langkah ini lebih efisien, karena harga pesawat used relatif lebih rendah dibandingkan unit baru.Sehingga anggaran yang tersedia dapat digunakan secara optimal untuk mendukung program ketahanan pangan dan pembangunan transportasi udara perintis.
Saat ini, pesawat CN235-220 (N71) tersebut telah menyelesaikan Critical Design Review (CDR) dan telah memasuki tahapan Fuselage Integration di hangar Major Assembly Line. Rencananya dapat diselesaikan produksinya pada Februari 2025.”Tahun 2025 menjadi momentum PTDI untuk membuktikan siap menyongsong masa depan yang lebih cerah. Dari kontrak yang telah berhasil kami peroleh tiga tahun ke belakang. Serta berbagai kolaborasi strategis yang dijalin. Tidak hanya dengan partner di dalam negeri saja.Tapi juga dengan beberapa global key player di industri dirgantara.