Facebook Tutup Creator Gaming, Program Gamer Bisa Cari Cuan

Facebook

Ringkasan berita: Meta mengumumkan akan menutup program Facebook Gaming Creator pada 2026.dengan kontrak kreator berakhir per 31 Oktober 2025. Program ini sebelumnya memungkinkan kreator game untuk melakukan streaming, membangun komunitas, dan mendapatkan penghasilan di platform Facebook. Hingga masa penutupan tiba, kreator masih dapat memakai fitur monetisasi Facebook Gaming Creator.

Perusahaan media sosial Meta menutup Facebook Gaming Creator, yaitu program bagi kreator game di Facebook untuk melakukan streaming, membangun komunitas hingga memonetisasi konten alias mencari “cuan”. Menurut Meta, program ini akan dihentikan pada tahun 2026 mendatang. Namun kontrak untuk kreator khusus pada program ini, akan disetop per 31 Oktober 2025. Walau jadwal pensiunnya program itu sudah diumumkan, kreator masih bisa menggunakan alat monetisasi Facebook Gaming Creator hingga program ini benar-benar disetop tahun depan.

Read More

BACA JUGA:Rahasia Sukses Samsung Menguasai Pasar Elektronik Dunia

Kami menganjurkan Anda untuk mencoba cara lain menghasilkan uang di Facebook, seperti memonetisasi konten yang memenuhi syarat melalui Content Monetization dan mendapatkan penghasilan langsung dari fans melalui Facebook Subscription,” kata Meta di laman Facebook Business Help Center. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini tak merinci alasan di balik penutupan Facebook Gaming Creator. Dampaknya, pengguna bisa mulai melihat iklan perlengkapan hiking, rekomendasi grup pecinta alam, atau postingan teman yang terkait jalur pendakian.

relevansi iklan

Banyak pengguna yang terbiasa melakukan percakapan panjang dan detail dengan chatbot, sehingga memberi perusahaan gambaran lebih akurat tentang minat dan kebutuhan mereka. Meta menyebut langkah ini bertujuan meningkatkan relevansi iklan dan konten yang muncul di feed. Namun bagi pengguna, ini sekaligus jadi pengingat bahwa percakapan dengan Meta AI bukanlah ruang privat sepenuhnya.

Accounts Center

Meta menjelaskan, data interaksi dengan AI akan digunakan lintas produk dalam ekosistem Meta, selama pengguna menautkan akunnya di Accounts Center. Misalnya, jika akun WhatsApp tidak ditautkan, percakapan dengan AI di WhatsApp tidak akan dipakai untuk menyesuaikan iklan di Instagram atau Facebook. Meta juga menegaskan bahwa percakapan soal topik sensitif tidak akan digunakan untuk iklan. Itu termasuk pandangan politik, kesehatan, keyakinan agama, orientasi seksual, ras, asal-usul etnis, hingga keanggotaan serikat pekerja.

Related posts