SpaceX borong spektrum senilai Rp 276 triliun dari perusahaan komunikasi satelit EchoStar. Langkah besar ini memicu spekulasi bahwa Elon Musk tengah menyiapkan jaringan seluler Starlink sendiri untuk menyaingi operator besar sekaligus menghadirkan layanan streaming video langsung dari satelit.
Baca Juga : Potret Peluncuran Satelit Nusantara Lima dengan Roket Falcon 9 SpaceX
SpaceX Borong Spektrum dari EchoStar
Perusahaan milik Elon Musk itu dilaporkan telah menyelesaikan kesepakatan senilai USD 17 miliar atau sekitar Rp 279 triliun. Menurut laporan The Washington Post, spektrum tersebut dibeli dari EchoStar, penyedia komunikasi satelit.
Pembelian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai arah baru SpaceX dalam industri telekomunikasi. Selama ini, Starlink memang bekerja sama dengan operator seluler lain, seperti T-Mobile, untuk memperluas jangkauan ke daerah terpencil. Namun, akuisisi spektrum dalam jumlah besar bisa menandakan bahwa SpaceX ingin berdiri sendiri sebagai pemain utama.
Visi Elon Musk untuk Streaming Satelit
Dalam wawancara di All-In Podcast, Elon Musk mengonfirmasi bahwa spektrum baru ini akan digunakan untuk menghadirkan konektivitas satelit langsung ke ponsel pengguna.
“Efeknya, Anda bisa menonton video di mana saja di ponsel,” ujar Musk. Ia juga menambahkan bahwa layanan panggilan suara kemungkinan tersedia dalam waktu dekat, dengan target streaming video langsung dari satelit bisa dirasakan konsumen dalam dua tahun mendatang.
Strategi Persaingan di Industri Telekomunikasi
Ketika ditanya soal kemungkinan bersaing langsung dengan raksasa telekomunikasi seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon, Musk tidak menutup peluang akuisisi.
“Itu bukan hal yang mustahil,” katanya.
Saat ini, layanan Starlink masih memiliki keterbatasan terutama di wilayah perkotaan padat, di mana operator besar lebih unggul karena infrastruktur mereka sudah matang. Akuisisi operator mapan bisa menjadi jalan pintas bagi SpaceX untuk masuk lebih dalam ke pasar telekomunikasi global.
Dukungan Regulator untuk SpaceX Borong Spektrum
Rencana besar SpaceX ini tampaknya tidak akan terganjal regulasi. Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat justru memberi sinyal positif.
Brendan Carr, salah satu pimpinan FCC, menyebut bahwa pembelian spektrum ini bisa menjadi game changer atau pengubah permainan dalam industri telekomunikasi. Dukungan regulator semakin memperkuat dugaan bahwa SpaceX memang serius menjajaki pasar jaringan seluler dengan model bisnis baru.
Masa Depan Jaringan Seluler Starlink
Dengan langkah SpaceX borong spektrum ini, Elon Musk seolah menyiapkan fondasi baru di luar bisnis roket dan satelit. Jika sukses, Starlink bisa menjadi penyedia jaringan seluler global yang mampu menghadirkan konektivitas tanpa batas—dari panggilan suara, internet berkecepatan tinggi, hingga streaming video langsung dari orbit.
Potensi besar ini tentu akan mengubah peta persaingan telekomunikasi dunia, sekaligus mempercepat visi internet universal yang bisa diakses dari mana saja.
Baca Juga : SpaceX Luncurkan Starship Nirawak ke Mars dalam Dua Tahun