
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menggandeng IPB University mengembangkan assisted reproductive technology (ART) dan biobank untuk konservasi satwa dilindungi maupun terancam punah. Pihaknya telah membangun Pusat ART dan Biobank, di Gedung Rektorat IPB.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan penguasaan teknologi modern sangatlah penting guna memperkuat konservasi keanekaragaman hayati nasional. Dia memastikan akan mempertahankan predikat Indonesia sebagai negara dengan mega biodiversiti dan super power tropical forest, dengan bantuan peneliti di perguruan tinggi.
Baca Juga: Proyek PLTS untuk Koperasi Merah Putih, IESR Ingatkan Risiko Mangkrak
Adapun ART adalah serangkaian teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan, fertilisasi in vitro, transfer embrio, hingga kriopreservasi gamet dan embrio.
Sementara, biobanking berfungsi sebagai penyimpanan material genetik mencakup sperma, sel telur, embrio, bahkan jaringan yang digunakan untuk mendukung keberlanjutan program konservasi di masa depan.
Raja Juli menyatakan, langkah ini sejalan dengan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), yang menekankan pentingnya pengelolaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan melalui penguatan riset, pemanfaatan teknologi, sampai pengembangan bank genetik.
Upaya itu mencakup pengumpulan dan penyimpanan material genetik, serta pengembangan teknik reproduksi berbasis sains untuk meningkatkan peluang kelahiran.
Baca Juga: Transisi Energi Butuh 11.000 SDM per Tahun, PLN Gandeng ITPLN