:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4633829/original/039449300_1698951313-IMG_20231102_171131.jpg)
Keputusan final akhirnya tercapai. Algoritma TikTok resmi diregulasi ulang dan bakal dikalibrasi oleh Oracle demi bisa digunakan kembali di Amerika Serikat (AS). Algoritma TikTok yang menjadi sistem penentu, Apa yang harus dilihat di layar pengguna berdasarkan pengumpulan dan penilaian data dari ketertarikan sebelumnya kini dipaksa untuk berubah dan diregulasi oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Oracle.
Diwartakan BBC, Selasa (23/9/2025). Pengambilan keputusan kebijakan ini dilandasi atas dasar pertimbangan kebutuhan masyarakat akan peredaran kembali penggunaan layanan aplikasi TikTok di AS.
Baca Juga : Investor AS akan Pegang 80 Persen Saham TikTok, Algoritma Platform bakal Berubah?
Kapan Regulasi Baru ini Dilakukan?
Berdasarkan informasi yang beredar, keputusan regulasi ini mulai berlaku setelah Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan untuk mencegah dan membatalkan larangan aplikasi di AS. Disetujui (terkecuali aplikasi buatan perusahaan China dari induk ByteDance yang masih dilarang).
Meskipun kebijakan ini terlihat buruk, ternyata maksud sebenarnya dari pemberlakuan kebijakan regulasi TikTok melalui Oracle ini memungkinkan beredar kembalinya aplikasi TikTok di AS.
Algoritma TikTok Resmi akan Berubah
Berita mengenai kesepakatan ini telah beredar selama berbulan-bulan. Pada Juni 2025, Presiden Donald Trump sempat menyatakan bahwa kesepakatan akan selesai sekitar dua minggu ke depan.
Nampaknya, para pejabat Tiongkok akhirnya menyetujui kesepakatan baru ini. Setelah seorang regulator Tiongkok menyatakan bahwa versi TikTok AS yang baru akan tetap menggunakan algoritma Tiongkok.
Meski demikian, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa “insinyur TikTok akan menciptakan kembali” algoritma aplikasi tersebut untuk versi aplikasi TikTok yang baru.
Setelah penantian lama, akhirnya, kini terkonfirmasi. Algoritma TikTok resmi berubah melalui perjanjian baru yang telah disetujui oleh Presiden Trump.
Baca Juga : TikTok Tambah Fitur Voice Notes dan Kirim Banyak Foto, Siap Saingi WhatsApp dan Instagram
Pengawasan Data
Proses ini akan menggunakan teknologi yang dilisensikan dari ByteDance, perusahaan induk TikTok. Kabarnya, perusahaan tersebut sedang melakukan uji coba terhadap aplikasi baru ini.
Terkait isu keamanan data, Oracle akan bertanggung jawab atas pengawasan data pengguna AS untuk seluruh operasional.
Untuk diketahui, TikTok dan Oracle telah menjalin kemitraan dalam bidang keamanan data selama bertahun-tahun, menyusul negosiasi sebelumnya antara perusahaan tersebut dan pemerintah AS.