TikTok telah menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Aplikasi ini pertama kali meraih popularitas yang signifikan di Indonesia selama masa pandemi COVID-19, ketika banyak orang mencari hiburan dari rumah. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa versi TikTok yang digunakan di China berbeda dari versi internasional yang digunakan di Indonesia dan negara lainnya. Versi China dari aplikasi ini dikenal sebagai Douyin, yang juga dikembangkan oleh perusahaan yang sama, yaitu ByteDance. Meski berasal dari perusahaan yang sama, terdapat sejumlah perbedaan signifikan antara TikTok dan Douyin.
Baca Juga: Ada yang Mirip TikTok, Inidia 6 Fitur Baru YouTube Shorts
1. Akses dan Ketersediaan
Perbedaan pertama yang mencolok adalah terkait dengan akses dan ketersediaan aplikasi ini. Douyin hanya bisa diakses oleh pengguna yang secara fisik berada di China, dan aplikasi ini hanya tersedia untuk diunduh dari App Store China. Sebaliknya, TikTok versi internasional tidak bisa diakses oleh pengguna di China dan hanya tersedia di Play Store dan App Store di luar negara tersebut. Hal ini menandakan adanya pemisahan yang jelas antara kedua platform, yang mungkin terkait dengan regulasi pemerintah China.
2. Tampilan Beranda
Dari segi tampilan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara Douyin dan TikTok. Meskipun TikTok memiliki tampilan beranda yang cukup sederhana, dengan menampilkan video trending, tagar populer, serta iklan, Douyin memiliki fitur tambahan. Douyin menampilkan peringkat akun teratas dalam berbagai kategori, seperti selebriti atau merek terkenal, memberikan pengguna pandangan lebih luas terhadap konten yang paling populer di platform tersebut.
3. Jenis Konten
Salah satu aspek yang membedakan Douyin dari TikTok adalah fokus pada jenis konten. Douyin sangat menekankan konten edukatif yang dikenal dengan istilah ‘Pan knowledge’. Konten yang memberikan nilai tambah dalam hal keterampilan pribadi atau berkontribusi kepada masyarakat dianggap lebih penting di Douyin, dan jenis konten ini menyumbang sekitar 20 persen dari total video di platform tersebut. Selain itu, algoritma pencarian Douyin cenderung lebih mengutamakan akun dengan banyak pengikut, likes, serta akun yang terverifikasi.
Di sisi lain, TikTok lebih banyak dipenuhi dengan konten pribadi pengguna yang seringkali bersifat hiburan. Algoritma pencarian TikTok mendasarkan pada evaluasi terkait jumlah like, komentar, dan repost dari pengguna lain, sehingga jenis konten yang populer seringkali lebih bersifat menghibur daripada edukatif.
4. Demografi Pengguna
Dari segi demografi, TikTok awalnya lebih populer di kalangan wanita berusia 18-24 tahun, meskipun seiring waktu penggunaannya semakin merata di berbagai kelompok usia. Sedangkan di Douyin, mayoritas pengguna adalah anak muda berusia antara 19 hingga 40 tahun, dengan persentase mencapai 80 persen. Perbedaan ini menunjukkan adanya segmentasi pasar yang berbeda antara kedua platform.
5. Fitur E-Commerce
Douyin memiliki fitur e-commerce yang lebih canggih dan terintegrasi dibandingkan dengan TikTok. Pengguna Douyin dapat langsung menghubungkan produk yang mereka lihat di video dengan berbagai platform belanja online yang tersedia, dan bahkan menggunakan Douyin Pay untuk melakukan pembayaran. Sementara itu, TikTok masih dalam tahap awal pengembangan fitur e-commerce, dengan pengguna yang relatif masih terbatas.
Bentuk Propaganda Tiongkok?
Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, muncul pertanyaan: Apakah perbedaan ini merupakan bentuk propaganda Tiongkok? Douyin, yang sangat dikendalikan oleh regulasi pemerintah Tiongkok, dapat dianggap sebagai alat untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu di kalangan pengguna domestik. Konten edukatif dan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah mungkin merupakan upaya untuk mengarahkan pengguna ke arah tertentu.
Namun, perbedaan ini juga bisa dilihat sebagai langkah ByteDance untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda. Dalam konteks internasional, TikTok dirancang untuk memenuhi norma dan aturan di berbagai negara, yang mungkin tidak seketat di China.
Apapun alasannya, jelas bahwa TikTok dan Douyin adalah dua entitas yang berbeda, meskipun berasal dari perusahaan yang sama. Ini adalah contoh bagaimana teknologi dapat diadaptasi untuk melayani kepentingan yang berbeda di berbagai wilayah dunia.