Transfer Data Pribadi RI ke AS: Ancaman untuk Ekonomi Digital dan Kedaulatan Nasional

Automated security validation

Pemerintah Indonesia berencana melakukan transfer data pribadi ke AS sebagai bagian dari kerja sama ekonomi bilateral.

Baca Juga: Pemerintah akan Transfer Data Pribadi RI ke AS, Apakah Aman? Ini Kata Pakar

Read More

Dampak Transfer Data Pribadi ke AS bagi Industri Data Center Lokal

Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO) menyatakan keprihatinannya terhadap potensi dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Menurut Ketua Umum IDPRO, Hendra Suryakusuma, perjanjian ini dapat mengancam eksistensi pelaku lokal seperti Biznet dan Telkom yang telah berinvestasi besar dalam infrastruktur data nasional.

Transfer data lintas batas ini disebut berisiko memicu ketergantungan terhadap pasar asing dan menggerus pangsa pasar domestik, serta mengancam keberlangsungan usaha BUMN yang terlibat dalam sektor digital dan pendukungnya seperti Danantara.

Transfer Data Pribadi ke AS dan Potensi Pelanggaran UU PDP

Lebih dari itu, kesepakatan ini juga dikhawatirkan bertentangan dengan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang mengharuskan data krusial, seperti dari sektor perbankan, untuk dikelola di dalam negeri. Jika data pribadi warga diproses di luar negeri, maka esensi perlindungan dalam UU PDP berisiko hilang.

Dampak Ekonomi Meluas: PLN Terancam Rugi

Salah satu dampak ekonomi signifikan dari alih data ke luar negeri adalah potensi kerugian yang dialami PLN. Penurunan penggunaan listrik dari data center dalam negeri diprediksi dapat mencapai Rp 1,7 triliun per bulan. Hal ini juga bisa berdampak langsung pada pengurangan operasional dan lapangan kerja.

Risiko Teknologi dan Keamanan Siber

Dari sisi teknologi, pengolahan data di luar negeri menimbulkan latensi tinggi yang bisa memperlambat akses internet. Selain itu, ketika terjadi insiden siber, proses penegakan hukum akan semakin sulit karena ketergantungan pada yurisdiksi asing.

Dampak pada Masyarakat Luas

Selain industri dan pemerintah, masyarakat juga bisa terkena dampaknya. Biaya operasional internet kemungkinan naik, privasi data menjadi sulit dikendalikan, dan secara makro, melemahnya sektor digital dapat mempersempit peluang kerja.

Kesimpulan

Perjanjian transfer data pribadi ke AS memang menawarkan peluang pasar, namun membawa risiko besar terhadap kedaulatan data, industri lokal, dan keamanan siber nasional. Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam dan melibatkan semua pemangku kepentingan sebelum mengambil keputusan strategis yang menyangkut masa depan digital Indonesia.

Baca Juga: Kesepakatan Baru, Data Pribadi Indonesia Bisa Ditransfer ke AS

Related posts