AI & Cloud Computing
AI & Cloud Computing

Tren Teknologi 2023, Penerapan AI & Cloud Computing

Posted on

BERITA TEKNOLOGI – Penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan cloud computing telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari e-commerce hingga untuk algoritma media sosial.

Apa itu AI dan cloud computing? Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia. Cloud computing merupakan pengiriman berbagai layanan komputasi, termasuk server, penyimpanan data, perangkat lunak, database, jaringan, serta analitik melalui internet.

Baca Juga : Realme 10 Pro 5G, Berikut Spesifikasi dan Harganya!!!

Seiring dengan perkembangan teknologi dan masalah-masalah bisnis yang terus muncul, profesional TI akan menghadapi tantangan baru pada tahun mendatang. Managing Director Kyndryl Indonesia, Sean Lee membagikan delapan tren teknologi yang harus diketahui oleh setiap pemimpin bisnis.

1. Sebagai masalah keamanan utama ketahanan siber akan menyusul keamanan siber

Menurut survei Gartner, ketahanan cyber kini tak lagi hanya menjadi masalah bagi kepala petugas. Keamanan Informasi pada tahun 2023, 88% dewan perusahaan kini melihat keamanan cyber sebagai resiko bisnis daripada resiko teknologi. Perusahaan juga harus memahami bahwa mereka lebih memungkinkan untuk bertahan dengan adanya peristiwa ruang siber daripada bencana fisik. Tentunya mereka juga harus memperhatikan semua central business distric mereka.

2. AI akan menjadi suatu keharusan

Solusi yang menetapkan wawasan (insight) yang dipersonalisasi, apakah itu terkait dengan aspek seperti resiko kredit, penjaminan emisi, atau sekadar mesin rekomendasi untuk penentuan harga yang dinamis atau memengaruhi keputusan pembelian. Solusi AI yang bertanggung jawab ,area yang menangani kepercayaan, etika, resiko, keamanan, dan transparansi yang akan diutamakan.

Dengan demikian, kemampuan observasi data akan menjadi sangat penting dan menjadi kunci untuk meningkatkan AI dalam berbisnis. Tanpa adanya data dan juga DataOps yang aman dan kuat, akan sulit untuk mendemokratisasi dan menskalakan dan mendemokratisasi konsumsi data.

3. Cloud computing akan mendorong inovasi

Adopsi cloud computing memberikan jalur tercepat menuju inovasi dan memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk menjalankan bisnis mereka di masa-masa sulit. Perusahaan yang telah menerapkan adopsi cloud computing sebelum pandemi COVID-19. Tentunya mempunyai nasib yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak dalam hal kemampuan mereka untuk memutar model bisnis mereka dan memanfaatkan peluang serta menghasilkan aliran pendapatan baru.

4. Perusahaan akan mengadopsi cloud computing terdistribusi

Banyak keuntungan yang di dapat dari model yang terdistribusi. Termasuk kemampuan untuk memvisualisasikan dan memanfaatkan data lebih baik di seluruh organisasi untuk mendorong nilai dan mengaktifkan kemampuan Web3 baru. Diharapkan perusahaan semakin mengambil jalur cloud computing terdistribusi saat mereka menerapkan model yang terhubung antara cloud computing dan edge computing.

5. Jaringan cloud computing akan tumbuh

Semakin banyak perusahaan yang beralih ke cloud computing untuk berbisnis, mereka menggunakan sarana konektivitas yang berbeda daripada memilih yang dibangun secara tradisional di masa lalu. Terdapat peningkatan penyedia layanan yang memvirtualisasikan infrastruktur jaringan dan menyediakannya sebagai layanan untuk berbagai perusahaan. Akan tetapi, banyak perusahaan yang tidak memiliki saluran direct-to-enterprise yang baik.

6. Jaringan 5G nirkabel privat untuk melampaui industri 4.0

Tentunya, 2023 akan menjadi tahun dimana popularitas penggunaan jaringan 5G nirkabel privat dengan adanya pengujian dilakukan di industri lain, dimana industri ritel yang akan memimpin. Sementara industri manufaktur, petrokimia, gas, dan energi sudah berhasil menerapkan solusi nirkabel dan edge computing privat untuk mendorong efisiensi bisnis dan penghematan biaya, segmen lain seperti ritel masih tertinggal.

7. Lingkungan kerja digital yang dipersonalisasi untuk karyawan harus dimiliki untuk pekerjaan hybrid

Pada tahun 2023, lingkungan kerja digital akan menempati posisi teratas pada daftar periksa perekrutan dan juga akan memengaruhi retensi. Tempat kerja digital berubah menjadi lingkungan di mana karyawan dapat memilih saluran apa yang mereka akan gunakan untuk terlibat di seluruh organisasi. Tantangan yang banyak dihadapi organisasi adalah memastikan bahwa lingkungan baru ini efektif, memberikan pengalaman baik bagi karyawan, meningkatkan kolaborasi dan budaya organisasi.

8. Mainframe akan memantapkan perannya dalam strategi cloud computing hybrid

Menghadapi penurunan anggaran TI dan tantangan keterampilan. Perusahaan akan mengambil ancangan dari ujung pangkal untuk mencapai hasil maksimal dari platform mereka melalui modernisasi, integrasi dengan hyperscaler, atau mengalihkan beban kerja dari mainframe dibandingkan hanya melalui ancangan tunggal untuk berpindah.