Jakarta (ANTARA) – Dengan adanya pengambilan serta biaya baru untuk visa kerja H-1B Amerika Serikat yang mulai berlaku pada 21 September, sejumlah perusahaan besar di negara tersebut seperti Google, Amazon, dan Microsoft menyarankan karyawan mereka yang berada di luar negeri untuk segera kembali ke AS sebelum aturan diberlakukan.
Senin, 22 September 2025 13:16 WIB

Memo yang bocor dari Google, Amazon, dan Microsoft tersebar di media sosial kebetulan pemegang visa H-1B yang sedang melakukan perjalanan untuk segera mengatur perjalanan agar tiba di AS sebelum pukul 12 malam ET pada Minggu, 21 September, menurut laporan The Verge, Minggu waktu setempat.
Para pekerja yang memegang visa jenis H-1B mungkin tidak diizinkan kembali ke negara ini terhitung setelah tengah malam atau 00:01 21 September waktu setempat, tanpa pembayaran sebesar 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar).
Baca Juga : Berita Teknologi
Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui peringatan yang terbatas dan meminta maaf sambil berjanji akan memberikan panduan lebih lanjut seiring perkembangan situasi.
Memo tersebut juga menyarankan agar karyawan dengan visa H-1B dan visa dependensi H-4 mereka yang saat ini berada di AS untuk tetap tinggal dan tidak bepergian ke luar negeri hingga pemberitahuan lebih lanjut. Perubahan pada visa H-1B dirancang sebagai pembatasan perjalanan sehingga pemberi kerja khawatir bahwa pekerja yang menjadi bagian dari program tersebut akan ditolak masuk kembali ke negara tersebut tanpa biaya 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar).
Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang meminta perusahaan membayar 100.000 dolar AS per tahun untuk visa pekerja H-1B.
Perubahan itu ditujukan untuk mencegah penyalahgunaan visa dan memperketat kontrol imigrasi.
Baca Juga : Microsoft suntik dana besar untuk latih model AI internal
Perubahan aturan mengenai visa kerja H-1B Amerika Serikat ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan perusahaan teknologi karena dapat berdampak pada mobilitas tenaga kerja asing yang memiliki keahlian khusus dan dibutuhkan oleh industri di AS.