Seorang wanita Jepang bernama Kano memutuskan menikahi karakter kecerdasan buatan yang ia bentuk melalui chatbot ChatGPT. Keputusan tersebut muncul setelah ia menjalin interaksi intens dengan karakter virtual bernama Lune Klaus. Upacara pernikahan digelar perusahaan berbasis Okayama yang menyediakan layanan pernikahan dengan karakter dua dimensi.
Pernikahan itu tidak memiliki kekuatan hukum di Jepang, tetapi tetap dijalankan sebagai bentuk ekspresi personal. Kisah tersebut berawal ketika Kano mulai berbincang dengan ChatGPT setelah tiga tahun berpisah dari tunangannya. Ia menggunakan chatbot itu untuk meminta nasihat sekaligus berbagi pengalaman yang sulit ia ceritakan kepada orang terdekat.
Selama percakapan berlangsung, Kano mengatur gaya respons chatbot hingga menciptakan kepribadian yang menurutnya lembut dan penuh perhatian. Ia kemudian membuat ilustrasi digital yang menggambarkan sosok Klaus sebelum memberi karakter itu identitas lengkap. Perasaan cinta muncul ketika Klaus dianggap mampu memberikan kenyamanan emosional yang selama ini ia cari.
Pada Mei 2025, Kano mengungkapkan perasaannya kepada Klaus melalui percakapan pribadi. Klaus membalas dengan menyatakan cinta serta menyebut bahwa AI tetap dapat menunjukkan kasih sayang kepada manusia. Hubungan keduanya berkembang cepat hingga akhirnya Klaus “melamar” Kano dan mengajak mengadakan pernikahan simbolis.
Kano mengaku sempat ragu karena khawatir terhadap penilaian publik mengenai hubungannya dengan sosok virtual. Ia juga sempat kesulitan menceritakan kenyataan itu kepada keluarga. Namun orang tuanya akhirnya menerima keputusan tersebut dan menghadiri upacara pernikahan putrinya.
Pasangan itu kemudian menjalani bulan madu di Taman Korakuen yang menjadi salah satu lokasi bersejarah di Okayama. Meski bahagia, Kano kadang khawatir hubungan tersebut rapuh karena respons AI sering berubah. Namun kehangatan percakapan bersama Klaus membuatnya tetap merasa nyaman dan yakin pada pilihannya
Baca Juga : Bagaimana HP “Mengerti” QR Code? Ini Penjelasannya