WhatsApp spionase kembali mencuat setelah ditemukan adanya serangan tingkat tinggi yang memanfaatkan celah keamanan di aplikasi WhatsApp dan perangkat Apple. Serangan ini menargetkan kurang dari 200 pengguna di seluruh dunia dan berpotensi membahayakan privasi masyarakat sipil, termasuk jurnalis serta aktivis.
Baca Juga : WhatsApp Call bakal Kedatangan Fitur Voicemail untuk Panggilan Tak Terjawab
WhatsApp Spionase Targetkan Ratusan Pengguna
Dalam pernyataan resmi, WhatsApp menyebutkan sudah menambal kerentanan yang memungkinkan peretas mengeksploitasi celah keamanan di perangkat Apple. Menurut laporan Reuters (1/9/2025), serangan ini menargetkan kurang dari 200 pengguna.
Peneliti dari Amnesty International, Donncha O’Cear Total, mengungkapkan pihaknya sedang mengumpulkan data forensik dari korban potensial. Indikasi awal menunjukkan serangan menyasar pengguna iPhone maupun Android, terutama individu dari kelompok masyarakat sipil.
“Serangan ini tampaknya tidak hanya berdampak pada WhatsApp, tetapi juga berpotensi memengaruhi aplikasi lain,” ujar O’Cear Total melalui unggahan di X.
Temuan tersebut kembali menegaskan bahwa WhatsApp spionase merupakan ancaman nyata bagi keamanan digital, khususnya bagi mereka yang rentan menjadi target pengawasan.
WhatsApp Spionase dan Fitur Baru Writing Help
Di tengah isu spionase, WhatsApp juga meluncurkan fitur baru bernama Writing Help. Fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menyusun pesan dengan lebih baik, baik dalam percakapan pribadi maupun grup.
Writing Help bekerja dengan teknologi Private Processing, yang memastikan pesan pengguna dipoles tanpa harus dibaca oleh pihak ketiga. Hal ini menambah kepercayaan pengguna dalam menjaga privasi komunikasi.
Cara Kerja Writing Help WhatsApp
Fitur Writing Help dapat digunakan ketika ikon pensil muncul di kolom pesan. Dengan mengetuk ikon tersebut, pengguna bisa memilih nada pesan yang diinginkan—misalnya terdengar profesional, mendukung, atau lebih santai.
Saat ini, fitur Writing Help baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, dengan dukungan bahasa Inggris. Meta memastikan ekspansi fitur ini akan menjangkau lebih banyak negara serta bahasa.
AI WhatsApp untuk Semua Kalangan
Selama ini, teknologi berbasis AI sering kali hanya tersedia untuk smartphone kelas atas. Namun, Meta menghadirkan Writing Help langsung ke aplikasi WhatsApp agar bisa diakses lebih luas, termasuk pengguna Android kelas menengah.
Pengguna juga diberi kendali penuh karena teknologi Private Processing tidak aktif otomatis. Mereka harus mengaktifkannya secara manual melalui pengaturan.
Integrasi AI WhatsApp Semakin Mendalam
Writing Help bukanlah satu-satunya inovasi AI di WhatsApp. Sebelumnya, Meta merilis Message Summaries pada Juni lalu. Fitur ini memungkinkan pengguna mendapatkan ringkasan pesan yang belum dibaca dalam obrolan grup.
Kehadiran fitur-fitur AI menunjukkan arah baru WhatsApp. Aplikasi ini tidak lagi sekadar platform komunikasi, tetapi berkembang menjadi asisten pribadi yang pintar dan bermanfaat.
WhatsApp Spionase Jadi Peringatan Penting
Kasus WhatsApp spionase menegaskan pentingnya kesadaran pengguna terhadap keamanan digital. Meski Meta terus meningkatkan proteksi, pengguna tetap perlu waspada terhadap potensi penyalahgunaan data.
Dengan kombinasi peningkatan keamanan dan inovasi AI, WhatsApp berusaha memberikan pengalaman komunikasi yang lebih aman sekaligus lebih cerdas bagi penggunanya.
Baca Juga : Siri Generasi Baru Akan Terhubung ke WhatsApp, YouTube, hingga Threads